Rutin Diadakan, Jagongan Budaya Lesbumi NU Ponorogo Gali Potensi Seni
Senin, 8 November 2021 | 15:00 WIB
Zen Muhammad
Kontributor
Ponorogo, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Ponorogo adakan Jagongan Budaya bersama Sugiri Sancoko, bupati setempat. Kegiatan tersebut bertempat di Pendopo Agung, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Jagongan Budaya ini melibatkan seluruh budayawan dan seniman yang ada di Ponorogo untuk terus melestarikan budaya.
Ketua Lesbumi NU Ponorogo, Ahmad Sauji mengatakan kegiatan jagongan budaya, merupakan salah satu agenda rutin yang diadakan Lesbumi NU Ponorogo. Namun selama pandemi berlangsung baru diadakan pada hari ini.
"Sahabat-sahabat seniman dan budayawan sangat merindukan ini," kata Mbah Jenggo sapaannya.
Mbah Jenggo mengungkapkan dengan adanya jagongan budaya dapat menggali potensi budaya dan terus dapat melestarikan budaya.
"Khususnya andalan kita, yaitu Reyog Ponorogo. Kita coba bangun Reyog Santri," ungkapnya.
Mbah Jenggo, juga tak lupa mengucapkan selamat Hari Wayang Nasional. Wayang menurutnya juga budaya yang Adiluhung peninggalan nenek Moyang.
"Bahkan, Kanjeng Sunan Kalijaga menyebarkan Islam juga gunakan wayang," ucapnya.
Senada dengan Mbah Jenggo, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan dalam membangun Ponorogo tidak boleh tercabut dari akar budaya. Sehingga memulai membangun harus menoleh kebelakang seperti apa nenek moyang Ponorogo terdahulu.
"Kemudian yang ingin kita jual, arah pembangunannya seperti apa," ujarnya.
Kang Giri sapaannya melanjutkan, pada sajian Jagongan Budaya tidak ada kesimpulan juga tidak jadi masalah.
"Kami hanya ingin, kemudian semua potensi kesenian dan budaya terbongkar satu persatu. Ke depan biar kami gali pelan-pelan, sehingga pembangunan ke depan tidak tercerabut dari akar budaya," terangnya.
Sebagai informasi, pada pelaksanaan jagongan budaya, direncanakan akan terus dilaksanakan selama satu bulan sekali. Untuk itu, Kiai Abdul Muis Pembina PC Lesbumi NU menegaskan kepada para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
"Kita sadar situasi seperti ini, masih ada virus yang berbahaya. Maka semua harus patuh protokol kesehatan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua