• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Gelar Latin-Latpel, Pelajar NU Sidoarjo Siap Kawal Pengembangan Potensi Kader

Gelar Latin-Latpel, Pelajar NU Sidoarjo Siap Kawal Pengembangan Potensi Kader
Pelaksanaan Latin-Latpel yang digelar oleh PC IPNU-IPPNU Sidoarjo. (Foto: NOJ/Maschan Yusuf)
Pelaksanaan Latin-Latpel yang digelar oleh PC IPNU-IPPNU Sidoarjo. (Foto: NOJ/Maschan Yusuf)

Sidoarjo, NU Online jatim

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sidoarjo menggelar Latihan Instruktur (Latin)-Latihan Pelatih (Latpel) yang dipusatkan di Pondok Pesantren Modern Al Amanah, Junwangi, Krian, Sidoarjo, Kamis-Ahad (11-14/01/2024).


Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Sidoarjo.


Ketua PC IPNU Sidoarjo, Avif Fawaid menyampaikan, melalui Latin-Latpel kali ini arah kaderisasi IPNU-IPPNU harus upgrade level. Jika periode sebelumnya hanya sebatas perawatan kader, maka dengan adanya instruktur dan pelatih ini dapat mengawal pengembangan potensi kader.


“Kader IPNU-IPPNU yang menjadi instruktur dan pelatih harus mampu mengawal jalannya pengkaderan formal pelajar NU, baik Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) maupun (Latihan Kader Muda (Lakmud). Juga mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang relevan dan sesuai dengan karakteristik potensi kader,” ujarnya.


Avif menjelaskan, sistem kaderisasi IPNU-IPPNU selama ini sudah membuka gerbang seluas-luasnya untuk kalangan pelajar NU yang ingin bergabung, namun belum dapat menciptakan ruang-ruang untuk berkembang di dalamnya.


“Pasca pengkaderan, kader IPNU-IPPNU selalu dibiarkan untuk mencari dan mengembangkan potensinya masing-masing, tanpa adanya pendamping khusus,” terangnya.


Menurut catatannya, kepengurusan IPNU-IPPNU selalu menemukan sebuah kesenjangan dalam proses berjalannya organisasi. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem yang mengatur ruang untuk menentukan posisi terbaik bagi setiap kader.


“Oleh karena itu, melalui adanya instruktur dan pelatih, maka setiap kader dapat memilih potensi sesuai apa yang dimiliki,” jelasnya.


Pasca Latin-Latpel ini, ia dan tim akan membentuk Badan Development Center sebagai wadah untuk membantu sistem kaderisasi menuju proses pengembangan kader NU di lingkup Kabupaten Sidoarjo. Hal ini agar IPNU-IPPNU tidak hanya pandai dalam menjadi konsultan dan fasilitator di kegiatan kaderisasi, akan tetapi juga memperhatikan proses setelahnya.


“Terima kasih telah membuat keputusan yang baik untuk menjadi bagian instruktur dan pelatih kaderisasi IPNU-IPPNU Sidoarjo. Apapun yang terjadi selanjutnya, mari kita jalankan sesuai kapasitas dan sebagaimana kapabilitas kita masing-masing,” paparnya.


Sementara itu, Ketua PC IPPNU Sidoarjo, Miftakhul Munadiyah menuturkan, seorang instruktur dan pelatih harus memiliki jiwa loyalitas dan integritas yang tinggi. Sehingga dapat istiqamah dalam bertugas mengawal kaderisasi untuk menghasilkan kader IPNU-IPPNU yang berkualitas.


​​​​​​​"Instruktur dan pelatih IPNU-IPPNU harus memiliki rasa tanggung jawab. Karena kaderisasi menjadi tolak ukur keberlanjutan organisasi. Jadi bagaimana menumbuhkan kader yang memiliki jiwa militansi dan loyalitas terhadap ikatannya," tegasnya.


Metropolis Terbaru