Surabaya, NU Online Jatim
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) adalah lembaga pemerintah yang bertugas melakukan pengelolaan terhadap keuangan haji. Dengan peranannya yang krusial, BPKH juga bertanggung jawab dalam memberikan kelancaran bagi jamaah dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Ahmad Sufadhil, seorang jamaah haji asal Medan, Sumatera Utara, mengatakan bahwa BPKH memiliki peran yang krusial dalam pelaksanaan ibadah haji. Tak cukup itu, peran yang dibebankan tersebut juga dilaksanakan secara efektif.
“Saya tidak banyak tahu tentang BPKH ini, tetapi dari yang saya liat semua yang dikerjakan BPKH ini sudah sangat efektif, terutama dalam pengelolaan keuangan haji,” ujarnya kepada NU Online Jatim melalui sambungan telepon.
Ia menyampaikan bahwa semua pekerjaan pasti memiliki kekurangan dan memerlukan perbaikan demi kesempurnaan pelaksanaan di masa mendatang. Termasuk pula dalam pelaksanaan ibadah haji dari petugas.
“Ya, karena memang segala sesuatu itu tidak ada yang sempurna dan pasti butuh perbaikan,” ungkap seorang wiraswasta berusia 42 tahun itu.
Di sisi lain, Ahmad pun merasa bahagia dan bersyukur karena diberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah haji tahun ini. “Saya sangat bersyukur sekali saat mendapatkan kesempatan mengunjungi rumah Allah di Makkah,” katanya tampak bahagia.
Sepanjang perjalanan spiritualnya itu, Ahmad telah mengalami banyak pengalaman pribadi yang sangat berkesan. Salah satu momen yang tak terlupakan adalah saat diberi kesempatan untuk membaca tilawah Al-Qur'an di acara pembukaan wukuf di Arafah. Ia juga dipercaya menjadi imam salah satu rombongan haji di salah satu masjid hotel di Makkah.
“Hal ini tentu memberikan ketenangan dan kebahagiaan mendalam. Saya berharap Allah SWT akan memanggilnya kembali untuk beribadah di Tanah Suci dalam kesempatan berikutnya,” harapnya.
Pengalaman saat di Masjid Nabawi juga menjadi salah satu momen mengejutkan yang dirasakan Ahmad. Saat ia terbersit ingin menikmati minuman hangat Teh Sahi, tanpa diduga seorang warga Arab tiba-tiba menghampirinya, dan memberikan segelas Teh Sahi. Kejadian ini tentu mengejutkan bagi Ahmad, di sinilah ia merasakan keajaiban Allah itu benar-benar nyata.
Ahmad pun berpesan bagi para calon jamaah haji selanjutnya, agar mempersiapkan pelaksanaan rukun Islam kelima ini dengan baik. Termasuk pula mempelajari ihwal syarat dan rukun-rukun haji agar ibadah berjalan lancar.
“Karena saat perjalanan haji kemarin banyak dari para jamaah yang tidak tahu apa-apa, sehingga ke depannya mungkin dapat belajar mengenai syarat sah dan rukun haji agar dapat menunjang kelancaran ibadah para jamaah haji,” pungkasnya.
Penulis: Diah Nur Asy'syifa Islamaya
