Kopri PMII Jatim-MPR RI Bahas Ketahanan Keluarga, Jaga dari Kekerasan
Ahad, 15 Desember 2024 | 09:00 WIB

FGD bahas ketahanan keluarga digelar Kopri PMII Jatim bersama MPR RI di Best Western Papilio Hotel, Surabaya, Sabtu (14/12/2024). (Foto: NOJ/ Abdo)
Anwar Sanusi
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Korps PMII Putri (Kopri) Jawa Timur bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema ‘Ketahanan Keluarga sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak’. Agenda ini dipusatkan di Best Western Papilio Hotel, Surabaya, Sabtu (14/12/2024).
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Anggota MPR RI H Anwar Sadad, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya Hj Suqiyah Musafa'ah, dan Guru Besar Sosiologi Hukum UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Mufidah Cholil.
Ketua Kopri PMII Jatim, Zumrotun Nafisah, dalam kesempatan itu menekankan pentingnya keluarga sebagai pondasi utama dalam membangun bangsa. Mengingat, keluarga adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anak.
“Ketahanan keluarga sangat krusial dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki ketahanan diri," ujarnya.
Dirinya berharap hasil dari diskusi ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintahan dalam merumuskan kebijakan yang lebih komprehensif dalam upaya melindungi perempuan dan anak dari kekerasan.
"Kami berharap hasil diskusi ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih pro-keluarga dan pro-perempuan," ucap Zumrotun.
Senada dengan hal itu, H Anwar Sadad yang juga anggota DPR RI, menggarisbawahi pentingnya ketahanan keluarga dalam pandangan Islam. Bahkan, di dalam hadits Nabi Muhammad SAW diajarkan agar selalu berbuat baik kepada keluarga.
“Keluarga yang harmonis akan melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan berkontribusi bagi bangsa," katanya.
Salah satu fokus utama dari diskusi ini adalah upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Para peserta sepakat bahwa keluarga yang kuat dan harmonis menjadi benteng pertahanan pertama dalam mencegah terjadinya kekerasan.
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak seringkali terjadi dalam lingkup keluarga. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat ketahanan keluarga agar kejadian seperti ini dapat diminimalisir," ujar Mufidah Cholil.
Perempuan, sebagai pilar utama keluarga, memiliki peran yang sangat penting dalam membangun ketahanan keluarga. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memberdayakan perempuan agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengelola keluarga.
"Perempuan harus diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan keluarga dan masyarakat," tegas Suqiyah Musafa'ah.
Penulis: Abdul Rahmad
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
PWNU Jatim Terima Puluhan Sapi Kurban dari Gubernur Hingga Partai Politik
Terkini
Lihat Semua