• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

Rawat Tradisi, Nahdliyin di Sidoarjo Maulidan bersama Habaib

Rawat Tradisi, Nahdliyin di Sidoarjo Maulidan bersama Habaib
Habib Ali Uraidhi bin Abuya Ahmad Assegaf menyampaikan mauidhoh hasanah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Baitussalam, Desa Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Rabu (27/09/2023). (Foto: NOJ/Yuli Riyanto).
Habib Ali Uraidhi bin Abuya Ahmad Assegaf menyampaikan mauidhoh hasanah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Baitussalam, Desa Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Rabu (27/09/2023). (Foto: NOJ/Yuli Riyanto).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Beragam cara dilakukan oleh masyarakat di pelosok Tanah Air dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi. Seperti halnya yang dilakukan Nahdliyin di Dusun Beciro, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

 

Mereka mengadakan shalawatan yang dikemas dalam acara ‘Beciro Bershalawat’ dengan mengundang para habaib dan kiai setempat. Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Masjid Baitussalam desa setempat, Rabu (27/09/2023) malam.

 

Ketua panitia acara, M Winarto mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Takmir Masjid Baitussalam. Hal itu sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

 

“Mudah-mudahan dalam rangka kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini kita semuanya diberikan Allah keberkahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita kelak mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad. Amin,” kata pria yang juga Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukodono tersebut.

 

Sementara itu, Ketua MWCNU Sukodono, H Fathul Ibad mengapresiasi atas diselenggarakannya  acara maulid nabi ini. “Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan apapun yang diadakan oleh ranting-ranting NU untuk menyiarkan Shalawat,” ujarnya.

 

Di sisi lain, dalam mauidhoh hasanahnya, Habib Ali Uraidhi bin Abuya Ahmad Assegaf menerangkan tentang keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Diceritakannya, sebelum wafat, Habib Munzir Al-Musawa dalam suatu acara maulid menyampaikan tentang mimpinya saat bertemu Nabi Muhammad SAW.

 

“Wahai majelis Rasulullah SAW ketahuilah, tadi malam aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Beliau menyampaikan: Demi Allah, aku (Nabi Muhammad SAW) mengenal satu persatu orang-orang yang ada di majelis Rasulullah dan aku mengenal siapa orang tuanya. Ingatlah, aku yang akan membantunya nanti di yaumil qiyamah. Aku nanti yang akan menolong dia sebagaimana dia menolong majelisku,” tuturnya menirukan cerita yang disampaikan oleh Habib Munzir.

 

Menurut Habib Ali, itu adalah kabar gembira bagi para pecinta Rasulullah SAW. Untuk itu, dirinya pun mengajak semua yang hadir untuk senantiasa melestarikan tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW karena sesuai dengan ajaran para habaib, kiai, dan Nahdlatul Ulama (NU).

 

“Saya berharap, majelis-majelis para habaib, kiai, dan NU bisa menjadi pemersatu rakyat dan bangsa. Menjadi kebanggaan Nabi Muhammad SAW,” ujar Wakil Mudir Pesantren Pondok Pesantren Darul Ihya' Liulumiddin Bangil Pasuruan itu.

 

Diketahui, acara ini dihadiri sejumlah habaib. Di antaranya, Habib Ali Uraidhi Assegaf, Habib Abdullah bin Hasan Hud Assegaf, Habib Ahmad bin Hasan Al Masyhur, Habib Ali bin Agil Bafaqih, Habib Muhammad Segaf bin Abdul Qodir Assegaf, dan Habib Sofie bin Hasan Al Masyhur.

 

Tampak hadir pula, Ketua MWCNU Sukodono, utusan Pemerintah Desa (Pemdes) Jumputrejo, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jumputrejo beserta lembaga dan badan otonom (banom), tokoh masyarakat, jamaah Majelis Miftahussa’ada dan Nurul Muhibbin, serta tamu undangan lainnya.


Metropolis Terbaru