• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Saling Tukar Pengalaman, PWNU Jatim Terima Kunjungan PCNU Lahat Sumsel

Saling Tukar Pengalaman, PWNU Jatim Terima Kunjungan PCNU Lahat Sumsel
Kunjungan PCNU Lahat di PWNU Jawa Timur, Senin (31/10/2022). (Foto: NOJ/RS)
Kunjungan PCNU Lahat di PWNU Jawa Timur, Senin (31/10/2022). (Foto: NOJ/RS)

Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menerima kunjungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lahat, Sumatera Selatan, Senin (31/10/2022). Dalam pertemuan tersebut, KH Ahsanul Haq Wakil Ketua PWNU Jawa Timur bersyukur dapat bertemu dan bertatap muka untuk saling menimba ilmu serta pengalaman.

 

Dalam sambutannya, KH Ahsanul Haq menceritakan bahwa NU didirikan bukan hanya atas dasar musyawarah para ulama dan kiai, tapi di samping itu Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan kiai yang lain juga melakukan istikhoroh.

 

"Menurut satu cerita Kiai Munip saat acara PWNU Jawa Tengah, dalam istikhorohnya Mbah Hasyim langsung dihadiri Rasulullah bukan hanya satu kali tapi sampai enam kali," terangnya.

 

Hal itu membuktikan bahwa NU bukanlah organisasi sembarangan karena muassisnya adalah wali-wali Allah.

 

"Tidak ada orang yang meragukan Syaikhona Moh Cholil Bangkalan pada waktu itu. Sama halnya dengan kewalian Mbah Hasyim semua orang mengakui. Juga KH As'ad Syamsul Arifin yang pada zamannya semua orang hadir untuk mengakui. Artinya beliau-beliau ini hamba-hamba suci Allah SWT," ungkapnya.

 

Berkhidmah dengan Ikhlas dan Semangat
Oleh karena itu, KH Ahsanul Haq mengimbau agar totalitas ketika berkhidmah dengan NU di manapun dan di struktur apa pun.

 

"Maka dalam mengabdi kepada NU usahakan jangan setengah-setengah, karena kita percaya wali-wali Allah menyaksikan langkah pengabdian kita. Jangan dikira kehadiran kita semua di sini untuk kemajuan PCNU Lahat tidak disaksikan beliau-beliau. Ini yang perlu ditanamkan pada diri kita," imbaunya.

 

Ia juga mengingatkan bahwa jangan menjadikan NU sebagai batu loncatan untuk mengejar jabatan atau keduniawian.

 

"Jangan mau jadi anggota dewan atau bupati masuk NU dulu. Karena NU itu organisasi yang memberi barokah juga mengeluarkan tulah (malati). Kalau macam-macam dengan NU tidak selamat. Makanya harus menata hati dengan benar ketika mengabdi di NU," ujarnya.

 

Selain itu, menurutnya yang tidak kalah penting dalam meneruskan perjuangan kiai dan ulama melalui NU adalah semangat berkhidmah.

 

"Tanpa adanya semangat maka mustahil kita mampu menggerakkan roda organisasi serta meneruskan estafet para kiai dan ulama," pungkasnya.


Metropolis Terbaru