• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Metropolis

Serius Tanggulangi Bencana, Bupati Mojokerto Kukuhkan FPRB

Serius Tanggulangi Bencana, Bupati Mojokerto Kukuhkan FPRB
Pengurus FPRB Kabupaten Mojokerto usai di kukuhkan. (Foto: NOJ/Yulia NH) 2. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengukuhkan FPRB Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/Yulia NH)
Pengurus FPRB Kabupaten Mojokerto usai di kukuhkan. (Foto: NOJ/Yulia NH) 2. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengukuhkan FPRB Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/Yulia NH)

Mojokerto, NU Online Jatim

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengukuhkan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto masa khidmah 2021-2024. Pengukuhan tersebut menjadi salah satu langkah serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam menanggulangi bencana. 

 

Kegiatan dipusatkan di ruang Aula Stikes PPNI lantai 2 Jalan Raya Jabon, Mojoanyar, Mojokerto, Rabu (15/12/2021). Forum ini di nakhodai oleh Saiful Anam. Dalam pelaksanaannya, FPRB ikut berperan dalam penanggulangan dan antisipasi bencana di Kabupaten Mojokerto bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

 

Ikfina mengatakan, pusat-pusat dari penduduk di daerah yang rawan terhadap bencana yang bersangkutan untuk bisa melakukan identifikasi tanda-tanda adanya bencana, dan kemudian melakukan penyelamatan diri secara dini.

 

“Saya masih menunggu masukan dari teman-teman, karena pastinya paham sekali titik-titik bencana yang ada di Kabupaten Mojokerto,” katanya.

 

Ia melaporkan, fokusnya nanti di hidrometeorologi karena masanya di situ, dan masih belum puncaknya menurut informasi. Puncaknya masih jauh-jauh hari di perkirakan sampai pada bulan Maret.

 

“Jadi kita tetap harus waspada, termasuk juga masyarakat perlu di ingatkan untuk yang tinggal di daerah sekitar pepohonan,” ungkapnya.

 

Bupati berharap, nanti ke depannya lebih tetap mengutamakan resiko bencana. Yang diutamakan bukan nunggu bencana kemudian penanganan, tapi bagaimana melakukan mitigasi sedini mungkin. 

 

Sementara itu, Ketua FPRB Kabupaten Mojokerto, Saiful Anam menambahkan, tujuan dikukuhkannya forum ini adalah untuk menjembatani semua pihak yang sebenarnya mempunyai tanggung jawab pada persoalan penanggulangan bencana.

 

“Fase pra bencana menjadi fokus forum ini, termasuk pada memberikan pertimbangan kepada pemegang kebijakan di pemerintah. Setidaknya nanti pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan sebisa mungkin bisa menurunkan kerentanan yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto,” tambahnya.

 

Tidak hanya itu, pendidikan Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) juga akan menjadi salah satu fokus forum ini.

 

“Kami akan mengajak dunia pendidikan agar bisa memberikan pelajaran PRB dalam unit pendidikan bersama para murid, santri dan elemen masyarakat lainnya,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, seperti melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dikeluarkan oleh BNPB. Di sisi santri, ia juga akan berkolabirasi dengan FPRB Jatim untuk program Santri Tangguh Bencana (Sanggub)

 

Menurut Anam, FPRB Kabupaten Mojokerto kedepannya juga akan mengawal program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang selama ini sudah di bentuk oleh BPBD. 

 

“Bahkan kami siap juga untuk bekerja sama dengan desa-desa yang bisa mandiri untuk membentuk Destana,” tutupnya.


Metropolis Terbaru