• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Siswa di Mojokerto Laksanakan Simulasi Evakuasi Bencana Gempa bersama LPBINU

Siswa di Mojokerto Laksanakan Simulasi Evakuasi Bencana Gempa bersama LPBINU
Kegiatan simulasi di YPM Al Bastaki (RA Fatma & KB Al Muttaqin) Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/Ali Masyhuri)
Kegiatan simulasi di YPM Al Bastaki (RA Fatma & KB Al Muttaqin) Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/Ali Masyhuri)

Mojokerto, NU Online Jatim

Dalam rangka upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dengan memberikan kesadaran tanggap bencana bagi peserta didik, YPM Al Bastaki (RA Fatma dan KB Al Muttaqin) Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan simulasi evakuasi mandiri menghadapi bencana alam gempa bumi bersama Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Mojokerto.


Kepala Sekolah YPM Al Bastaki (RA Fatma & KB Al Muttaqin) Pugeran, Nurul Azizah mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan karena sebelumnya telah terjadi bencana alam yakni gempa bumi tetapi gurunya tidak tahu dan tidak mengerti kalau itu sedang terjadi gempa.


“Maka diadakanlah simulasi bencana alam, kebetulan di sekolahan kami ada tim dari LPBI NU, jadi kita inisiatif untuk menggandeng LPBI NU untuk memfasilitasi pendidikan kebencanaan dan  simulasi bencana ini,” ujarnya.


Ia melaporkan, adapun yang terlibat dalam simulasi ini adalah  seluruh warga sekolahan mulai dari wali murid, siswa dan juga guru.


“Mudah-mudahan dengan terlaksananya simulasi ini tadi bisa mengantisipasi ketika ada bencana, bahkan bisa jadi di saat jam pelajaran gempa itu berlangsung,” terangnya.


Simulasi ini menjadi penting sebagaimana harapan agar semua termasuk wali murid dan juga anak-anak agar semuanya selamat. Ia menyebut, guru-guru juga sangat antusias karena tidak langsung dalam hal praktik, ada penjelasan secara singkat terlebih dahulu atau breafing khusus bagaimana langkah-langkah saat terjadi gempa bumi. 


“Kita pertama kali kerja sama dengan LPBINU, dan kebetulan sekolahan ini menjadi tempat yang pertama dalam kegiatan simulasi ini,” ungkapnya.


Sementara Sekretaris PC LPBINU Kabupaten Mojokerto, Ahmad Agus Ubaidillah T. menjelaskan, kegiatan semacam ini harus terus dilaksanakan di sekolah-sekolah lainnya. Mengingat bencana terjadi bisa kapan saja dan tanpa direncanakan.


“Kami pihak LPBINU Kabupaten Mojokerto akan selalu siap ketika dibutuhkan dalam simulasi seperti ini,” tuturnya.


Selain pendampingan simulasi bencana, terlebih dahulu disusun rencana evaluasi sesuai dengan ancaman. rencana evakuasi ini meliputi penentuan jalur evakuasi, pemilihan lokasi titik kumpul, pemasangan rambu evakuasi. juga ditentukan langkah-langkah upaya pertolongan dari pihak luar sekolah. siapa yang akan dihubungi.


Menurutnya, kegiatan PRB di sekolah sebenarnya sudah ada aturan secara spesifik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berupa program SPAB. Program ini bisa direalisasikan di sekolah-sekolah terutama yang berada di area rawan bencana dengan tingkat risiko tinggi, bahkan kementerian pendidikan juga mengeluarkan aturan tentang SPAB ini.


"Jika ada pihak sekolah yang berencana melaksanakan program SPAB, LPBINU Kabupaten Mojokerto akan siap membantu. Termasuk memfasilitasi kajian risiko bencana sekolah, penyusunan prosedur kedaruratan, pendampingan simulasi bencana, sampai pada fasilitasi pendidikan pengurangan risiko bencana di sekolah," tandasnya.


Metropolis Terbaru