• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Syair Alamate Anak Saleh Jadi Pesan Prof As’aril di IAI Uluwiyah

Syair Alamate Anak Saleh Jadi Pesan Prof As’aril di IAI Uluwiyah
Guru Besar Pemikiran Pendidikan Islam, Prof Asaril Muhajir saat menyampaikan orasi ilmiah di IAI Uluwiyah. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar IAI Uluwiyah Channel)
Guru Besar Pemikiran Pendidikan Islam, Prof Asaril Muhajir saat menyampaikan orasi ilmiah di IAI Uluwiyah. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar IAI Uluwiyah Channel)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Guru Besar Pemikiran Pendidikan Islam, Prof As’aril Muhajir menafsirkan syair alamate anak shaleh guna memberikan pesan kepada para wisudawan Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah Mojokerto pada Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-22 di Auditorium Hotel PCP Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/11/2023).


Bakdane mukmin, anut ing syariat. Syariat ini berarti yang jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) harus berburu pekerjaan guru agama. Kalau tidak demikian nanti akreditasi sekolahnya jelek, kalau lulusan PAI ya jurusan PAI,” katanya.


Sementara yang Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tidak boleh manjadi guru. Karena tidak mempunyai bekal seperti yang diberikan kepada yang jurusan pendidikan.


Menurut Prof As’aril, kang dihin, lisane alus ngendikane artinya jangan mentang-mentang sudah sarjana lantas bicara semaunya. Jika usai lulus kuliah bicaranya sembarangan, maka kuliahnya tidak berhasil.


“Karena saat ini kalian sudah menjadi orang terpelajar, maka tidak boleh bicara jelek. Jika dulu bicara dengan orang tua masih kasar maka sekarang tidak boleh, harus berubah,” ungkapnya.


Selanjutnya kapindo, mulyaaken ing wong tuwane. Ridha Allah tergantung dengan ridha orang tua, maka wisudawan jangan sampai membantah orang tua. Kaping telu, asih ing bocah cilik-cilik
uga marang sedulur gawe becik
 artinya baik dengan saudara. Prof As’aril lantas mengingatkan akan pentingnya shalat tahajud.


“Saya tidak orasi ilmiah tapi orasi amaliah saja. Karena kalian semua sudah 4 tahun bergelut dengan dunia ilmiah. Caba berapa persen di antara wisudawan yang istiqamah shalat tahajud dan membaca Al-Qur’an. Jika belum, mari dimulai nanti malam,” tandasnya.


Diketahui, Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-22 IAI Uluwiyah Mojokerto ini diikuti 173 sarjana dengan rincian 94 wisudawan dari Prodi PAI, 20 wisudawan dari Prodi PGMI, 24 wisudawan dari Prodi PIAUD, 6 wisudawan dari Prodi Hukum, 19 wisudawan dari Prodi Ekonomi, dan 10 wisudawan dari prodi Komunikasi dan Penyiaran.


Metropolis Terbaru