Surabaya, NU Online Jatim
Setiap organisasi pasti menginginkan kader yang mempunyai militansi tinggi dalam berkhidmat. Tentunya hal itu dengan berbagai upaya dan strategi yang sudah direncanakan sebelumnya.
Hal ini yang juga dilakukan Pengurus Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa Semampir Surabaya. Yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk para kader pesilat.
Menurut Fitanto Subekti selaku Ketua PAC Pagar Nusa Semampir, setelah melakukan latihan demi latihan para anggota diharuskan mengikuti ujian kenaikan tingkat. Hal itu dilakukan dalam dua gelombang.
“Gelombang pertama dilakukan sejak 20 hingga 21 Februari, sedangkan gelombang dua dilakukan pada 27 sampai 28 Februari 2021. Semua dibagi dalam dua gelombang agar para anggota bisa membagi dengan kesibukan lain,” katanya kepada NU Online Jatim, Selasa (02/03/2021).
la menjelaskan pada gelombang pertama ujian dilakukan di Surabaya dengan 20 peserta. Sedangkan gelombang kedua dengan 70 peserta dan dipusatkan di Bangkalan.
“Alhamdulillah, meski dilakukan dengan dua gelombang tidak menyurutkan semangat para anggota dalam melatih mental dalam UKT pada periode kepengurusan tahun ini di sela-sela kesibukan,” jelasnya.
Lulusan sarjana ekonomi itu berharap para anggota yang mengikuti UKT bisa menjadi salah satu penerus untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan di periode yang akan datang.
Dirinya berharap kegiatan yang dihadiri pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama atau MWCNU Semampir, Pengurus Cabang (PC) Pagar Nusa Kota Surabaya serta guru senior semoga menjadi salah satu alasan anggota terus semangat berproses di organisasi ini.
Ditemui di tempat berbeda, M Nasir selaku Seketaris PAC Pagar Nusa Semampir menjelaskan dalam UKT para peserta diuji beberapa poin untuk mengetahui sejauh mana wawasan dan jurus yang sudah dikuasai.
Ujian wawasan kepagarnusaan meliputi ujian jurus yang meliputi sabuk polos untuk jurus TK, sabuk putih untuk jurus SD A, sabuk kuning untuk jurus SD A dan B, sabuk merah untuk jurus SMP A.
Nasir menambahkan setelah dilakukan ujian jurus para peserta akan diberikan ujian mental dan ujian teknik serta fisik sebagai tanda akhir di ujian kenaikan tingkat.
“Semoga semua yang dilakukan termasuk bagian proses mereka untuk menjadi kader tangguh, mandiri dalam menjadi kader pesilat yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah,” pungkasnya.
Editor: Syaifullah
