Surabaya, NU Online Jatim
H Moh Syaeful Bahar, Wakil Kopertais Wilayah IV Surabaya menyampaikan bahwa pendidikan abad-21 sesungguhnya mengafirmasi sistem pendidikan yang telah diterapkan di pesantren sejak dulu.
Hal itu disampaikan Bahar saat menjadi pemateri dalam acara Refleksi Menuju 1 Abad Nahdlatul Ulama yang diadakan Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Graha Dus Dur Surabaya, Kamis (02/12/2021).
“Orientasi pendidikan abad 21 yang menekankan karakter, di mana seluruh dunia saat ini merujuk ke situ, sebanarnya sudah dilaksanakan di pesanttren sejak dulu,” kata alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo tersebut.
Ia kemudian menyebutkan konsep 4-K dalam dunia pendidikan saat ini. Konsep 4-K itu adalah kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikasi sudah diajarkan serta dilaksanakan oleh santri di pesantren sejak lama.
Meski demikian, dosen Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa) ini mengingatkan tentang literasi digital yang masih sangat lemah di pesantren. Padahal menurutnya, perang hari ini di ruang digital.
“Problem kita hari ini literasi digital masih rendah, termasuk di pesantren. PKB punya kewajiban untuk memfasilitasi pelatihan-pelatihan digital bagi para santri,” tegasnya.
Menurutnya, para santri harus menyiapkan dirinya untuk meramaikan media sosial dengan konten-konten yang sesuai dengan NU.
Editor: Romza