Syaifullah
Kontributor
Apa yang ada di benak kita saat mengucapkan alocak? Cerita KH Ma’ruf Khozin ini bisa menjadi selingan, sembari menyiapkan makan atau kudapan.
Hal yang juga menjadi pembeda saat ngaji atau mengikuti kajian bersama KH Ma’ruf Khozin adalah referensi humor. Kendati disampaikan berulang kali, namun intonasi dan gayanya berujar yang membuat goyonan tetap mengundang tawa. Tidak garing, kata orang.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur ini menjelaskan perbedaan kata aloncak versi Jawa dan Madura.
Berikut kisah tukang becak dari Madura saat mendapatkan penumpang asli Jawa.
“Orang Jawa mengucapkan aloncak ini dengan ucapan alon, cak yang bermakna pelan-pelan, mas,” kata alumnus Pesantren Ploso, Kediri ini.
Suatu ketika ada orang Madura yang mengayuh becak dan orang Jawa jadi penumpang.
Saat jalan menurun, laju becak sangat kencang.
Orang Jawa bilang: Alon, Cak! Alon Cak!
Pengayuh becak pun melompat sehingga becaknya masuk ke sungai.
Setelah ditanya kenapa kok melompat?
Orang Madura menjawab.
"Sampeyan menyuruh aloncak, ya saya aloncak."
Aloncak dalam bahasa Madura adalah melompat.
Beremmah alias kados pundi?
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Nilai Utama dalam Memaknai Hari Kemerdekaan
2
Kado Kemerdekaan, Umaha Luncurkan Mesin CNC Nusantara Karya Anak Bangsa
3
LPBINU Pasuruan Gelar Rakor untuk Perkuat Kelembagaan di MWCNU
4
Luar Biasa, Dosen UIN KHAS Jember Raih 2 Beasiswa Internasional untuk Studi Doktoral
5
Gus Amak Dorong Generasi Muda Hindari Gengsi untuk Berwirausaha
6
Gus Yahya Sebut Para Pendiri NU adalah Intelektual yang Studi di Pusat Islam
Terkini
Lihat Semua