Dosen Asal Sumenep: Bahasa Madura Cocok Buat Rayuan Gombal
Sabtu, 5 September 2020 | 20:36 WIB
Syaifullah
Penulis
Di acara obrolan sore dengan keluarga IKASUKA (Ikatan Alumni UIN Sunan Kalijaga) Sumenep di Kancakona Cafa, pembawa acara meminta Abdul Gaffar Karim, Dosen FISIP UGM menggunakan bahasa campuran: Indonesia dan Madura.
Bagi Gaffar yang asli Sumenep, perintah MC itu justru dirasa memberatkan. Tetapi dia punya alasan kuat.
"Mohon maaf, saya pakai bahasa Indonesia saja. Bagi saya, bahasa Madura sudah mengalami pergeseran fungsi menjadi bahasa asmara." Hadirin tertawa, tetapi sebagian masih binggung apa yang disampaikan orang Madura satu ini.
"Sudah lebih dari dua puluh tahun ini, sehari-hari saya berbahasa Indonesia kalau di luar rumah, dan berbahasa Inggris kalau dengan anak-anak di rumah,” kata Gaffar yang disambut dingin para hadirin.
“Sehari-hari, bahasa Madura saya gunakan hanya saat berbincang berdua dengan istri. Isinya cuma rayuan gombal dengan sedikit hoax asmara. Itulah fungsi bahasa Madura bagi saya”. Kali ini hadirin nggak bisa nahan ketawa. Mungkin sambil membayangkan hal yang tidak-tidak...
Engkok niser ka be'na, benni perak polanah sapa be'nah, Tapeh polanah deddih apa sengkok mun bik be'nah.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
3
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
4
Sejumlah Peristiwa Penting Kenabian dan Kosmologis di Bulan Muharram
5
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
6
Lora Ismail Jelaskan Alasan Sound Horeg Haram
Terkini
Lihat Semua