• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Pantura

PMII Mapena Tuban Bekali Kader Sekolah Advokasi

PMII Mapena Tuban Bekali Kader Sekolah Advokasi
PK PMII Mapena Tuban melaksanakan Sekolah Advokasi. (Foto: NOJ/ Dhahrul Mustaqim)
PK PMII Mapena Tuban melaksanakan Sekolah Advokasi. (Foto: NOJ/ Dhahrul Mustaqim)

Tuban, NU Online Jatim

Selain kegiatan formal, kegiatan non-formal juga perlu dilakukan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) agar dapat mengikuti arus perkembangan zaman. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pengurus Komisariat (PK) PMII Mapena Tuban dengan melaksanakan Sekolah Advokasi yang dipusatkan di Balai Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Senin (13/11/2021).

 

Kegitan yang mengusung tema ‘Membangun Jiwa Advokasi Berdasarkan Nilai Dasar Pergerakan’ ini diikuti 24 peserta. Tidak hanya berasal dari Tuban, peserta juga berasal dari Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Ponorogo, Kediri, dan Rembang.

 

Ketua PK PMII Mapena Tuban, Moh Rizqi Handika mengatakan, adanya kegiatan ini untuk membekali kader PMII perihal pengetahuan advokasi. Sebab menurutnya, sebagai kader PMII yang nantinya akan hidup berdampingan dengan masyarakat, harus punya andil dan terlibat dalam menyelesaikan sejumlah persoalan di tengah masyarakat.

 

"Tujuannya untuk menumbuhkan semangat kader PMII di bidang advokasi, khususnya dalam penggalian data sekaligus pendampingan sosial yang ada pada masyarakat," ujarnya.

 

Ia menambahkan, kader PMII hendaknya bisa mengubah keadaan di tengah masyarakat yang kurang baik menjadi lebih baik. “Jangan sampai bersikap apatis terhadap situasi dan kondisi di lingkungan yang kurang sehat. Kader PMII harus bisa melakukan perubahan sosial,”  tambahnya.

 

Handika berharap, output dari kegiatan Sekolah Advokasi harus benar -benar ada. Menurutnya, kegiatan tersebut hendaknya tidak hanya dijadikan sebagai kegiatan seremonial belaka dan tanpa output yang jelas.

 

“Kader PMII itu harus lebih bisa peka pada ketimpangan yang terjadi di masyarakat dan memahami hal-hal yang dibutuhkan masyarakat,” harapnya.

 

 

Dirinya menegaskan, bahwa kader PMII yang telag turut serta dalam Sekolah Advokasi tersebut hendaknya bisa untuk menerapkan materi dan ilmu yang diperoleh. “Dan, ilmu-ilmu yang diperoleh itu dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Pantura Terbaru