• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Parlemen

Wakil Rakyat Ini Terima Sejumlah Keluhan Warga Surabaya

Wakil Rakyat Ini Terima Sejumlah Keluhan Warga Surabaya
Sejumlah keluhan warga mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Kota Surabaya, Mahfudz. (Foto: NOJ/A Toriq)
Sejumlah keluhan warga mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Kota Surabaya, Mahfudz. (Foto: NOJ/A Toriq)

Surabaya, NU Online Jatim

Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Mahfudz menerima beberapa keluhan warga. Masalahnya beragam, dari mulai kebutuhan kampung, pendidikan anak, lapangan pekerjaan, sampai keberadaan warga yang terhapus dari data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sehingga tidak lagi mendapatkan bantuan sosial.


Berbagai keluhan tersebut didengarnya langsung saat menyambangi warga Kedung Tarikan Baru IV pada Kamis (10/08/2023) malam.


"Ya kebutuhan-kebutuhan kampung, anak sekolah, lapangan pekerjaan, warga tidak mendapat bantuan dari pemerintah karena terhapus dari MBR," kata Mahfudz.


Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya tersebut, menuturkan berbagai aspirasi akan menjadi catatannya dan akan dibawa ke gedung DPRD Kota Surabaya. Hal tersebut sebagai komitmen Mahfudz menjadi anggota dewan dari Kota Pahlawan.


"Setelah mendengar keluhan warga, sebagai wakil rakyat saya berkewajiban memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan warga," ujarnya.


Pria berdarah Sampang ini mengaku, pihaknya memang terbiasa dan rutin melakukan kunjungan ke warga Surabaya, lebih-lebih kepada konsituennya.


“Sambang warga adalah media komunikasi saya dengan masyarakat. Sehingga saya bisa mendengarkan langsung keluh kesah warga dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan warga,” jelas dia.

 

Ia mengaku, ketika giat sambangan warga dilakukan, maka paham betul terhadap kondisi dan fakta apa yang terjadi di lapangan. Hal ini menurutnya dapat diketahui dengan bertatap muka dengan warga langsung.


"Memang terjadi ada kegiatan yang difasilitasi negara untuk menyerap aspirasi warga yakni dengan agenda reses. Namun lebih dari itu setiap hari kita sebetulnya harus mendengarkan keluh kesah warga tanpa menunggu agenda itu," tandas dia.


Editor:

Parlemen Terbaru