• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Pemerintahan

Bupati Lumajang Optimis Sinergikan OPOP dan BUMTren

Bupati Lumajang Optimis Sinergikan OPOP dan BUMTren
Kopilaborasi Sambang Pesantren di Ponpes Kyai Syarifuddin Lumajang. (Foto: NOJ/opopjatim)
Kopilaborasi Sambang Pesantren di Ponpes Kyai Syarifuddin Lumajang. (Foto: NOJ/opopjatim)

Lumajang, NU Online Jatim

One Pesantren One Product bersama Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur kembali menghelat Kopilaborasi Sambang Pesantren, Senin (25/10/2021). Acara kali ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dengan tema “Peran Santri dalam Pembangunan Ekonomi”.

 

Kegiatan pun menghadirkan empat narasumber, diantaranya Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, Anggota Komisi A DPRD Jatim, Lailatul Qodriyah, Pengasuh Ponpes Kyai Syarifuddin, KH Abdul Wadud Nafis, dan Sekretaris OPOP Jatim, Muhammad Ghofirin.

 

Bupati Lumajang menyampaikan apresiasnya pada program prioritas Pemprov Jatim, OPOP. Menurutnya OPOP dapat disinergikan dengan Pemkab Lumajang.

 

“OPOP ini sambung dengan program kami di Pemkab Lumajang yakni program Badan Usaha Milik Pesantren (BUMTren),” jelas Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq.

 

Pihaknya mengatakan OPOP bisa mengonsolidasi produk yang dihasilkan pesantren. Lalu, BUMTren dari Pemkab Lumajang melalui Dinas Koperasi dan UMKM yang akan mengonsolidasi usahanya.

 

“Jadi produk ketemu dengan pasar dan pasarnya ini yang menjadi badan usaha. Tadi sudah ada Syarif Mart (Kopontren Ponpes Kyai Syarifuddin) yang menjadi kelanjutan OPOP. Ini yang perlu diteruskan sinerginya supaya pesantren yang sudah mandiri ini, begitu ekonominya dikonsolidasi maka memiliki potensi lagi untuk penguatan ekonomi,” ungkapnya.

 

“Pastinya OPOP dan BUMTren akan memberikan pemberdayaan yang lebih karena basisnya. Jejaring yang kita prioritaskan untuk menguatkan pasarnya,” imbuhnya.

 

Sementara itu, KH Abdul Wadud Nafis mengatakan, pesantren selama ini hanya dikenal untuk belajar mengaji. Maka dari itu sedini mungkin kini santri harus dijarkan keterampilan wirausaha.

 

“Para santri juga sadar kalau ijazahnya kurangi diminati dunia kerja. Sehingga, dengan belajar entrepreneur, maka bisa mengajarkan pada para santri bagaimana membuat dan mengelola usaha setelah menjadi alumni atau lulus dari pesantren,” ujarnya.

 

Disisi lain, Lailatul Qodriyah mengungkapkan jika program OPOP sangat ditunggu oleh banyak pesantren, sebagai pondasi kekuatan ekonomi ponpes itu sendiri.

 

“Harapannya dari OPOP, dengan ketangguhan ekonomi itu bisa memberdayakan pesantren dari santri hingga alumni,” ujarnya.

 

Pihaknya juga turut mengomentarai adanya Syarif Mart yang ada di Ponpes Kyai Syarifuddin Lumajang yang menurutnya dapat menjadi contoh dalam mengembangkan unit usaha di pesantren.

 

“Semoga Syarif Mart seperti ini bisa tumbuh berkembang di pesantren lain seperti ritel modern. Salah satunya dengan menyiapkan kebutuhan pokok atau dasar para santri yang dijual dengan konsep ritel modern,” tuturnya.

 

Selain itu, dengan program OPOP diperkuat UU No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan akan disiapkannya Raperda Pesantren oleh DPRD Jatim diharapkannya mampu memperkuat pemberdayaan ekonomi pesantren.

 

Sebagai informasi, kini sudah ada 550 pondok pesantren yang bergabung bersama OPOP Jatim, dengan pemberdayaan melalui tiga pilar.

 

“OPOP sendiri dengan slogannya Pesantren Berdaya Masyarakat Sejahtera memiliki tujuan utama untuk meningkatkan perekonomian, yakni dengan melalui tiga pilar diantaranya santripreneur, pesantrenpreneur, serta sosiopreneur. Saya yakin ini bisa menjadi kekuatan ekonomi,” pungkas Mohammad Ghofirin.

 

Dalam kesempatan itu, Sekjen OPOP Jatim ini juga memuji Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang yang memiliki gerakan Syarifuddin Development Program, sebuah langkah untuk menyiapkan aspek kepemimpinan dan kewirausahaan santri sebagai bekal saat lulus nanti.


Pemerintahan Terbaru