Malang, NU Online Jatim
Terobosan baru terus dilakukan oleh One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur. Terbaru OPOP bersama Universitas Islam Malang (UNISMA) akan mewujudkan OPOP Academy. Sebelumya OPOP dan UNISMA telah melakukan MoU.
Menindaklanjuti kesepakatan itu pun, maka dihelatlah forum diskusi yang dihadiri oleh Ketua Harian OPOP yang juga Plt Kepala Diskop UKM Jawa Timur, Sekretaris OPOP Jatim, Koordinator Pesantrenprneur dan Sosiopreneur, Rektor UNISMA, Ketua OPOP Akademik UNISMA, hingga Ketua Lembaga Sertifikasi Unisma.
OPOP Academy merupakan wadah pendidikan sekaligus pelatihan bisnis dan manajemen bagi santri yang telah diutus oleh pondok pesantren. Nantinya setelah lulus dari OPOP Academy, diharapkan santri bisa menjadi kader entrepreneur ponpes.
M.Ghofirin, Sekjen OPOP Jatim, menjelaskan jika OPOP Academy ini harapannya akan mampu menjawab krisis kaderisasi entrepreneur yang ada di Pondok Pesantren.
“Kita ingin melalui OPOP Academy akan ada kader entrepreneur yang siap untuk mengembangkan bisnis di pesantren. Maka dari itu kami ingin mendidik santri ketika lulus nanti kembali ke pesantren, untuk menjadi entrepreneur sejati yang mau mengabdi di pesantren,” terangnya.
Menurutnya pada OPOP Academy ini akan fokus menyasar santri untuk belajar ilmu kewirausahaan. Kedepan juga akan membina alumni pesantren yang ingin menjadi pengusaha.
“Kita ingin fokus pada santri dulu. Karena dengan pengaderan ini maka pesantren akan tumbuh, pesantren akan berdaya, pesantren akan mandiri ekonomi. Dan inilah yang dicita-citakan oleh Gubernur Khofifah, yakni untuk menyejahterahkan masyarakat berbasis pondok pesantren, yang berdampak pada masyarakat,” ucap Gus Ghofirin, panggilan akrabnya.
Acara yang bertajuk “Desain OPOP Academy UNISMA dan Entrepreneur Generasi Emas” ini juga dihadiri oleh praktisi-praktisi bisnis yang telah bermintra dengan UNISMA.
“Salah satunya hadir dari pemilik ayam nelongso. Intinya diskusi ini membahas tentang ide untuk merealisasikan bagaimana ide kerjasama OPOP dan UNISMA dengan membentuk OPOP Academy,” pungkas Gus Ghofirin.
