• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pemerintahan

Tarik Minat Pembeli, Pesantren di Banyuwangi Produksi Pin Gambar Gubernur

Tarik Minat Pembeli, Pesantren di Banyuwangi Produksi Pin Gambar  Gubernur
Proses pembuatan pin bergambar Ibu Khofifah. (Foto: NOJ/yt)
Proses pembuatan pin bergambar Ibu Khofifah. (Foto: NOJ/yt)

Banyuwangi, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Al-Futuhiyah adalah salah satu pesantrenpreneur produktif yang berlokasi di Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Lembaga pendidikan ini memiliki Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Uswah yang bertujuan membuat kegiatan ekonomi di lingkungan pesantren. Diharapkan  mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para pengurus, santri, dan masyarakat di lingkungan sekitar.

 

“Usaha yang ada di pondok pesantren terwadahi dalam Kopontren Uswah. Hal ini bertujuan mengembangkan kreatifitas anak didik kami agar bisa berkreasi dalam produk kewirausahaan,” kata KH Mochammad Syaifuddin.


Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Futuhiyah tersebut menjelaskan bahwa usaha yang dikelola antara lain bengkel motor, digital printing, pembayaran online, penjualan alat tulis, busana muslim dan seragam. Pesantren juga memiliki produk unggulan yaitu aksesoris printing meliputi mug gelas, souvenir, gantungan kunci, dan pin.

 

“Saat ini santri sedang membuat pin dengan gambar Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Hal itu untuk menarik konsumen agar membeli produk kami,” terangnya.

 

Manajemen pemasaran yang diterapkan di pesantren ini memanfaatkan jaringan alumni dan santri.

 

“Di pesantren ada organisasi alumni dan santri Al-Futuhiyah, sehingga secara otomatis mereka sangat mendukung perkembangan pesantren,” ujarnya.

 

Dalam keadaan normal, Kopontren Uswah menghasilkan omzet sekitar Rp10 hingga 15 juta per bulan.

 

“Dalam keadaan normal omzet kami bisa mencapai kisaran 10 hingga 15 juta lebih per bulan,” jelasnya.

 

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur yang telah meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP).

 

“Saya berterima kasih kepada gubernur sudah memperhatikan pesantren dengan memiliki program OPOP,” pungkasnya.


Editor:

Pemerintahan Terbaru