Kajian Tasawuf di Unisma Bersama Al-Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani
Selasa, 29 April 2025 | 13:00 WIB

Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi saat menyampaikan sambutannya di kajian tasawuf. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)
Moch Miftachur Rizki
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Ratusan muslimin-muslimat berbondong-bondong hadiri Tazkirah, Kajian Tasawuf, dan Doa Bersama bersama dengan Al-Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani dari Baghdad, Irak di Lantai 7, Hall KH Abdurahman Wahid Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (28/04/2025).
Direktur Pascasarjana Unisma, Prof. H. Drs. M. Mas’ud Said mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran Sayyid Afeefuddin Al-Jailani. Ia berharap, kehadiran ulama besar keturunan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani ini membawa keberkahan bagi keluarga, bangsa, dan negara.
"Kita patut bersyukur dan memohon doa dari Sayyid Afeefuddin. Beliau adalah keturunan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, sosok wali besar yang manaqibnya sering kita baca di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Kehadiran beliau di tengah kita merupakan kehormatan besar," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Mas’ud juga menuturkan terkait dengan sejarah keilmuan dan keteladanan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani. Ia menyampaikan bagaimana sosok tersebut dikenal dengan amalannya, termasuk memberi makan 600 anak yatim dan fakir miskin setiap hari selama lebih dari enam abad melalui Yayasan Al-Jilani di Baghdad.
"Kita berharap, melalui pertemuan ini, kita mendapatkan ilmu, kunci-kunci untuk melepaskan dosa, dan jalan menuju surga tanpa hisab," terangnya.
Sementara itu, Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi turut mengapresiasi atas kunjungan Sayyid Afeefuddin. Dirinya memanfaatkan momentum tersebut untuk memperkenalkan berbagai pencapaian Unisma kepada tamu kehormatan.
"Unisma berdiri sejak 27 Maret 1981, saat ini menaungi 10 fakultas dan 38 program studi dari jenjang sarjana hingga doktoral. Kami bangga karena beberapa program studi telah mendapatkan akreditasi Internasional, seperti ASIIN dari Jerman dan FIBAA dari Eropa," jelas Prof. Junaidi.
Menurutnya, secara nasional Unisma menempati peringkat ke-54 dari sekitar 5.000 perguruan tinggi di Indonesia, dan berada di posisi ke-153 di tingkat Asia Tenggara.
Selanjutnya dalam tausiyahnya, Al-Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani mengungkapkan rasa bahagianya berada di lingkungan akademik Unisma. "Saya merasa sangat bahagia karena berada di taman ilmu, yaitu Unisma. Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk meminta tambahan ilmu, bukan harta. Sebab, ilmu harus didahulukan sebelum berdzikir," paparnya.
Sayyid Afeefuddin menekankan pentingnya ilmu sebagai dasar dalam beragama, mengingat wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril adalah perintah untuk membaca (iqra’).
“Taman-taman ilmu seperti di Unisma adalah tempat yang sangat mulia dan menjadi pintu kemudahan menuju ridha Allah,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
2
Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram, Ini Doa dan Maknanya
3
Khutbah Jumat: 2 Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharram
4
Memasuki Bulan Muharram, Ini 12 Amalan yang Hendaknya Dilaksanakan
5
Dalil dan Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
6
Khutbah Jumat: Menjadikan Muharram Pemacu Ibadah dan Laku Baik
Terkini
Lihat Semua