• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pendidikan

Konfercab NU Bawean, FK Unisma Sosialisasi Penyuluhan Kesehatan

Konfercab NU Bawean, FK Unisma Sosialisasi Penyuluhan Kesehatan
FK Unisma gelar penyuluhan kesehatan. (Foto: NOJ/Times Indonesia)
FK Unisma gelar penyuluhan kesehatan. (Foto: NOJ/Times Indonesia)

Gresik, NU Online Jatim
Konferensi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean ke XXVI Kabupaten Gresik usai digelar selama 2 hari mulai Jum’at-Sabtu (16-17/12/2022) diiringi dengan kegiatan bakti sosial dan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma).


Pulau Bawean merupakan pulau yang terletak 150 km sebelah utara Kota Surabaya di Laut Jawa. Pulau ini  termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik, dengan jumlah penduduk berkisar 107.000 jiwa. Mayoritas penduduk adalah suku Bawean dengan perpaduan beberapa suku dari Jawa, Madura, Sulawesi dan Sumatra. Mata pencaharian utama penduduknya yakni nelayan, petani serta pekerja perantauan di Malaysia dan Singapura. Pulau Bawean terdiri dari 2 Kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak.


Hari pertama, kegiatan bakti sosial dan penyuluhan dilaksanakan di Kecamatan Sangkapura sedangkan hari kedua di kecamatan Tambak. Kegiatan bakti sosial ini dalam bentuk pengobatan massal dan pemeriksaan kesehatan gratis, sedangkan penyuluhan kesehatan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Himayatul Islam mulai dari kelompok ibu-ibu Fatayat dan Muslimat NU, serta masyarakat luas.


Penyuluhan kesehatan tentang Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim disampaikan oleh Dr dr Dini Sri Damayanti, MKes, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat disampaikan oleh alumni FK Unisma dari Bawean yakni dr. Husnul Mala.


Di samping itu, kegiatan juga diikuti dengan promosi mengenai kampus Unisma dan FK Unisma yang disampaikan oleh dr. H. Arif Yahya, M.Kes, mengingat banyak alumni yang berasal dari pulau Bawean.


Masyarakat menanggapi terhadap kegiatan tersebut sangat baik yang ditandai dengan banyaknya jumlah peserta pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis. Selama 2 hari kegiatan, jumlah total peserta pengobatan masyarakat sebanyak 250 jiwa yang sebagian besar adalah pasien dengan rentang usia 25-70 tahun.


Dari hasil pemeriksaan, ada 3 penyakit terbanyak yaitu DM tipe 2 dengan komplikasi katarak imatur, hipertensi, dan hiperkolesterol. Adapun masyarakat terhadap penyuluhan kesehatan yang cukup besar ditandai dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang muncul berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan permasalahannya.


Ilmu yang didapatkan dari kampus oleh Dosen dan mahasiswa FK Unisma memang dibutuhkan untuk membangun masyarakat, dalam hal ini untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mempertahankan kesehatan diri dan keluarga.


Pendidikan Terbaru