Malang, NU Online Jatim
Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang menjadi wasilah mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya mahasiswa KKM UIN Malang kelompok 37 Desa Pakiskembar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang yang berupaya melakukan pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Ketua UMKM Kecamatan Pakis, Rosyidah mengatakan, melihat kondisi yang terjadi di lapangan, masih banyak Produk UMKM yang belum terakomodir dengan baik. Hal tersebut karena kurangnya waktu dalam melakukan produksi dan pengemasan secara baik dan benar.
"Padahal, kebanyakan warga di Desa Pakiskembar memiliki usaha produksi tahu dan tempe," ujar Rosyidah, Ahad (15/01/2023).
Sementara itu, UMKM yang diproduksi oleh warga Kecamatan Pakis cukup beragam. Beberapa di antaranya adalah produksi aneka makanan dan minuman, produksi batik, hingga produksi tahu dan tempe.
Menurutnya, tujuan kolaborasi yang akan dilakukan antara kelompok 37 KKM UIN Malang bersama UMKM se-Kecamatan Pakis terbilang cukup menjanjikan. UMKM akan merasa terbantu dalam pemasaran melalui online serta pembukuan penertiban data dan keuangan.
"Tercatat, tidak sedikit UMKM yang telah bersertifikasi halal dan telah bekerja sama dengan kampus UIN Malang," paparnya.
Hal senada disampaikan Ketua Kelompok 37 KKM UIN Malang, Ahmad Rizki Abdillah. Ia menjelaskan, kunjungan dan kolaborasi ini menjadi awal yang baik untuk berbagi pengalaman serta wawasan. Selain itu, KKM 36 berharap sekiranya dapat membantu UMKM guna meningkatkan kreatifitas dan pemasaran.
"Kami berharap bisa memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga UMKM di Desa Pakiskembar dan Kecamatan Pakis secara umum dapat memberikan dampak nyata," ujar Rizki.
Selain itu, lanjut Rizki, adanya mahasiswa KKM Kelompok 37 bisa menambah wawasan dan cinta terhadap produk-produk lokal oleh mahasiswa sendiri. Termasuk masyarakat bisa lebih mencintai produk-produk lokal dan bisa bertahan di era industrialisasi yang tidak terelakkan.
"Pengalaman ini bisa menjadi sebuah temuan yang dapat menjadi diskusi bagaimana peran mahasiswa dalam mengembangkan potensi-potensi desa menjadi sebuah nilai ekonomis," pungkasnya.
