Pendidikan

Mahasiswa KSM Unisma Bantu Warga Kemas dan Promosi Produk UMKM

Rabu, 2 Oktober 2024 | 15:00 WIB

Mahasiswa KSM Unisma Bantu Warga Kemas dan Promosi Produk UMKM

Salah satu produk UMKM warga Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Malang, NU Online Jatim

Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) yang tergabung dalam Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik kelompok 37 Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, melakukan beragam upaya untuk memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) warga. 

 

Di Desa Poncokusumo sendiri terdapat beberapa pelaku UMKM dengan barang yang dijual berbeda-beda. Di antaranya yaitu penjual kripik, perajin kayu, dan bunga kering untuk pernikahan. Usaha yang dilakukan warga ini memiliki kesamaan yaitu pembuatan produk secara pesanan dan tidak dapat beli langsung. 

 

Dengan demikian, mahasiswa KSM-T Unisma, yang diwakili oleh Famirza dan Zuhriyah, memiliki keingian untuk memajukan UMKM tersebut. Sehingga pihaknya pun melakukan beragam upaya agar UMKM warga setempat maju dan berkembang. 

 

“Umtuk memajukan UMKM ada beberapa cara mulai dari promosi, bungkusan, dan digitalisasi,” ujar Famirza dalam keterangannya diterima NU Online Jatim, Rabu (02/10/2024).

 

Kegiatan UMKM ini direncanakan dan dilaksanakan secara berurutan dengan tiga tempat berbeda yaitu pengrajin keranjang belanja dan pembuat kripik di Blok Kamis, bunga kering di Blok Rabu, dan pengrajin kayu di Blok Senin. “Untuk UMKM keranjang belanja dan pembuat kripik jadi satu tempat yang sama,” imbuhnya. 

 

Jho selaku pelaku UMKM Kripik Q-Jho mengatakan, melakukan usaha ini dari coba-coba membuat kripik dari talas dan diuji cobakan ke temannya. Setelah mengikuti rekomendasi temannya untuk membuka usaha kripik, Pak Jho mendirikan usaha kripik dan diselingi pembuatan keranjang belanja. 

 

UMKM kripik Q-Jho ini masih menggunakan sistem pemesanan via WhatsApp, sehingga untuk produksinya hanya bergantung kepada pemesanan dan tidak produksi secara massal. Jho sendiri memiliki karyawan berjumlah 8 orang untuk membantu produksi kripik Q-Jho. 

 

Setelah berdiskusi dengan Jho, kelompok 37 KSM-T Unisma melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan terkait digital marketing. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu Sabtu (07/09/2024) dan Senin (09/09/2024).

 

UMKM yang kedua adalah penjual bunga kering di Blok Rabu dengan kepemilikan oleh Saeri. Ia memulai usaha bunga kering ini berkolaborasi dengan keponakannya. Usaha bunga kering ini juga tergantung pemesanan dengan kemasan koran bekas. Hal ini menarik perhatian kelompok 37 KSM-T Unisma untuk melakukan inovasi terhadap bungkus yang digunakan.

 

Selanjutnya, UMKM pengrajin kayu yang ditemui oleh kelompok 37 KSM-T UNISMA di Blok Senin dengan pemilik bernama Sugandono. Ia memiliki usaha kerajinan kayu yang bernama “Mustika Kayu” yang berada di dekat posko perempuan mahasiswa KSM-T Unisma di Desa Poncokusumo. 

 

Sugandono menjalankan usaha ini dengan tujuan mengisi waktu luang, di samping memang sudah beberapa kali melakukan kegiatan berbagi ke TPQ di sekitar dengan menyumbangkan 100 meja untuk mengaji. 

 

“Kegiatan ini saya lakukan untuk mengisi waktu luang dan untuk kegiatan kerajinan dilakukan oleh saudara saya dan saya, promosi kita tidak lakukan secara online karena memang hanya menerima pesanan secara WA,” kata Sugandono. 

 

Sebab itu, mahasiswa KSM-T Unisma terbersit melaksanakan sosialisasi terkait desain dan promosi produk. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari berupa sosialisasi dan pelatihan digital marketing, promosi, dan inovasi bungkus.

 

Penulis: Arya Radya Guntur P