• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Pustaka

Buku Aswaja untuk Pegangan Guru NU dari Ketum PP Pergunu

Buku Aswaja untuk Pegangan Guru NU dari Ketum PP Pergunu
Buku Aswaja di Tengah Aliran-aliran. (Foto: NOJ/Boy)
Buku Aswaja di Tengah Aliran-aliran. (Foto: NOJ/Boy)

Guru NU mempunyai peran yang sangat penting dalam mengajarkan nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) kepada peserta didik. Mengajarkan nilai-nilai Aswaja bukan hanya menjadi tanggung jawab guru Aswaja saja. Akan tetapi semua guru NU, baik itu guru sains, bahasa Indonesia, olahraga dan sebainya punya tanggung jawab yang sama untuk mengajarkan nilai-nilai Aswaja kepada peserta didik. Karena sejatinya merawat Aswaja berarti merawat ajaran Islam itu sendiri.

 

Oleh karenanya guru NU perlu punya pegangan buku sebagai landasan akademis untuk diajarkan kepada peserta didik. Maka Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim menulis buku ‘Aswaja di Tengah Aliran-aliran’ yang secara spesifik diperuntukkan sebagai pegangan para guru NU.

 

Tidak semua guru bisa mengakses referensi langsung di kitab-kitab kuning. Buku Aswaja ini  menjadi jawaban untuk mempermudah para guru untuk memahami aliran-aliran yang ada pada zaman modern ini. Selain menjelaskan aliran-aliran dalam Islam, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto itu juga meluruskan stigma salah yang ditujukan kepada NU. Seperti syirik, bid’ah, tafa’ul dan takhayul.

 

Terkait aliran, Kiai Asep menjelaskan beberapa aliran seperti Salafi-wahabi, Jama’ah Anshar al-Tauhid (JAT), Hizbu Tahrir, Islam kebatinan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Ahmadiyah. Sebelum buku ini, Kiai Asep telah menerbitkan buku satu dengan judul “Membumikan Aswaja Pegangan untuk Guru NU”. Penjelasan terkait aliran-aliran tersebut tidak dimaksudkan untuk menyulut pertikaian diantara sesama muslim.

 

“Tidak dimaksudkan sedikitpun dari buku ini untuk menyulut perpecahan antara sesama umat Islam. Kita menjunjung tinggi untuk selalu hidup damai dengan yang berbeda faham dan keyakinan. Namun bukan berarti kita menutupi perbedaan keyakinan tersebut,” tulis Kiai Asep pada mukadimah.

 

Menurut Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu, dalam urusan akidah sebagai warga NU harus harus tegas mengatakan dengan tanpa ragu bahwa hal-hal pokok yang diyakini warga NU adalah benar dan yang bertentangan dengan prinsip pokok ajaran Islam dengan ala NU adalah salah. Sementara terkait hal yang bersifat furuiyah atau cabang-cabang dalam Islam bisa didiskusikan lemih lentur.

 

Jika boleh memberikan saran, perlu buku ketika untuk melengkapi apa yang telah dipaparkan di buku dua ini. Seperti penjelasan terkait Syi’ah, Liberal, Jamaah Ansorut Tauhid (JAT) dan FPI. Perlu juga memasukkan terkait aliran-aliran awal seperti muktazilah, qodariyah, jabariyah, murjiah.

 

Identitas  buku:

Judul                : Aswaja Di Tengah Aliran-Aliran

Penulis             : Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim,M.A

Penerbit           : PP Pergunu

Tahun Terbit    : 2016

Tebal               : 305 Halaman

Peresensi         : Boy Ardiansyah adalah guru madrasah di Sidoarjo. 


Pustaka Terbaru