• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pustaka

Pemikiran Ilmu Tasawuf Kiai Said Aqil Siroj

Pemikiran Ilmu Tasawuf Kiai Said Aqil Siroj
Buku Tasawuf Sebagai Kritik Sosial. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Buku Tasawuf Sebagai Kritik Sosial. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Tasawuf merupakan disiplin ilmu yang terus berkembang di kalangan Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah. Bahkan dalam definisi Aswaja sendiri secara spesifik menyebutkan Aswaja adalah yang mengikuti tasawufnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i dan Abu Mansur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi As-Samarqandi Al-Hanafi.


KH Said Aqil Siroj merupakan salah satu kiai yang menaruh perhatian lebih kepada ilmu tasawuf. Berkat ketekunannya mendalami ilmu tasawuf, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Profesor Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya 2014 silam. 


Alumni Ponpes Lirboyo ini dalam pidato pengukuhannya mengangkat tema ‘Tasawuf sebagai Revolusi Spiritual dalam Kehidupan Masyarakat Modern’.


Salah satu karyanya dalam bidang tasawuf yang sangat fenomenal adalah ‘Tasawud Sebagai Kritik Sosial’. Kiai Said Aqil menulis buku ini sebagai refleksi upaya memperkuat pola fikir tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i’tidal (jalan tengah) dan tasamuh (toleran).


Kiai Said merasa prihatin melihat kenyataan sekelompok umat Islam merusak sarana publik dan tempat ibadah orang lain dengan mengangkat simbol-simbol Islam.


Menurut Kiai Said, tasawuf tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam. Islam bukanlah sebuah fenomena sejarah yang dimulai sejak 1.400 tahun yang lampau. Tetapi, Islam merupakan suatu kesadaran abadi yang bermakna penyerahan diri dan ketertundukan, tasawuf adalah intisari ajaran Islam.


Secara garis besar, buku ini membahas tujuh tema besar sebagai berikut; tasawuf, moralitas dan kekuasaan, rekontruksi fiqih siyasah dan peran politik umat, pesantren pendidikan Islam dan basis komunitas etik. Islam membela hak-hak perempuan, Islam dan inspirasi kebangsaan (Al-Wathaniyah): Teologi kerukunan dan kemajemukan bangsa, Islam hak asasi manusia dan problem-problem kemanusiaan dan yang terakhir NU dan inspirasi untuk transformasi sosial.


Menurut Kiai Said, Aswaja bukanlah suatu madzhab, melainkan hanyalah manhaj al-fikr (metode berfikir) atau sebuah paham yang di dalamnya memuat banyak aliran dan madzhab pemikiran. Manhaj atau paham tersebut sangatlah lentur, fleksibel, tawassuth, tawazun, i’tidal, dan tasamuh sesuai dengan pandangan etika sosial NU.  


Sebagai produk pemikiran Kiai Said, buku ini membuka perdebatan yang luar biasa dikalangan ulama muda NU. Sampai pada tahun 2009 buku ini dibedah di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo.


Pada acara ini Kiai Said yang datang langsung menerima argumentasi kesalahan-kesalahan dalam buku ini oleh Forum Kiai Muda Jatim yang diwakili oleh KH Abdullah Syamsul Arifin yang saat ini menjadi ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) dan KH Idrus Ramli.


Betapapun perdebatan yang keras di antara Kiai Said dan Forum Kiai Muda Jatim, namun suasana tetap adem dan disertai banyak tawa. Hal ini menjadi tradisi ilmiah yang harus diteruskan jika ada pemikiran tokoh NU yang dianggap kurang tepat.
 

Identitas Buku
Judul buku
: Tasawuf Sebagai Kritik Sosial
Penulis: Dr KH Said Aqil Siroj
Penerbit: Mizan
Tahun terbit: 2006
Tebal: 473 halaman
ISBN: 979-433-440-5
Peresensi: Boy Ardiansyah, guru MI Miftahul Ulum Balongmacekan dan SMP Unggulan Al-Hidayah, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.


Pustaka Terbaru