Nganjuk, NU Online Jatim
Belajar dalam jaringan (daring) merupakan tantangan dan berisiko. Karena saat ini, anak lebih banyak menggunakan handphone yang dikhawatirkan mengakses situs dan konten tidak pantas. Sementara, orang tua masih awam dan tidak bisa mengontrol.
Hal tersebut disampaikan oleh KH Marzuki Mustamar saat memberikan sambutan di acara 'shalawat dan doa bersama untuk keselamatan bangsa' di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jumat (13/08/2021).
“Andai anak-anak sekolah dasar besok masuk sekolah dengan penuh kehati-hatian, saya yakin kok aman,” kata kiai yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut.
Pengasuh Pesantren Sabiliu Rosyad Kota Malang ini memberikan tamsil untuk tingkat sekolah dasar harus dipilah, siswa yang berasal di sekitar desa dan kota yang dari luar kecamatan. Aman dan tidak ada apapun dalam beberapa bulan menurut kampung, RW serta wali muridnya.
“Kalau ada musyawarah terkait belajar tatap muka dengan protokol kesehatan atau prokes, jangan dilarang. Syukur-syukur dibimbing prokesnya, bagaimana sekolah-sekolah yang berinisiatif bertatap muka dipastikan wonten (ada) handsanitizer,” ungkapnya.
Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini juga berpesan kepada Plt bupati dan pejabat Nganjuk agar menjaga dari keterbelakangan. Kemudian mewaspadai masuknya ideologi asing yang bisa memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Khususnya Nganjuk, harus terdepan dalam mewaspadai bahayanya gerakan-gerakan pemecah NKRI. Harus terdepan menangkal, melawan yang namanya paham radikalis. Supaya NKRI tetep lestari,”
Sedangkan Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa mengurangi penyebaran Covid-19. Karena memang harus ada ikhtiar medis dan spiritual.
"Kita ingin mengetuk pintu langit, bershalawat, beristighfar, dzikir dan doa bersama," katanya.
Dirinya berharap semua menjaga imunitas dan pikiran. Tidak panik, menjaga kebahagiaan, dan keikhlasan, termasuk dengan ikhtiar spiritual.
"Mari kita bersama-sama meningkatkan imun,"ajaknya
Berdasarkan pantauan, tokoh ulama yang hadir yakni KH M Hasyim Afandi, KH Ahmad Qulyubi Dahlan dan KH Zaenal Arifin. Sedangkan dari pejabat adalah Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono, Sekda Nganjuk M Yasin, Kepala Dinas Pendidikan Nganjuk Sopingi dan lainya.
Acara dalam rangka peringatan Muharram, Kemerdekaan RI dan persiapan belajar tatap muka. Doa dan shalawatan dipimpin oleh KH Marzuki Mustamar dan Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf melalui virtual.
Penulis: M Nazar Afandi
Editor: Syaifullah