• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Matraman

Puluhan Banser Bersihkan Sisa Material Banjir Bandang di Trenggalek

Puluhan Banser Bersihkan Sisa Material Banjir Bandang di Trenggalek
Personel Banser saat membersihkan sisa material banjir bandang dan longsor di Trenggalek. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)
Personel Banser saat membersihkan sisa material banjir bandang dan longsor di Trenggalek. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim

Banjir bandang yang melanda empat desa di Kecamatan Munjungan, Trenggalek menyisakan banyak sampah berserakan hingga lumpur. Untuk itu, sebagai wujud kepedulian sosial Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Munjungan bergerak melakukan kerja bakti membersihkan material sampah dan lumpur.

 

Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Kasatkoryon) Banser Munjungan, Yusak Steven menjelaskan, saat ini dampak banjir cukup merata. Khususnya di Desa Besuki, Desa Karangturi, Desa Tawing, dan Desa Munjungan.

 

"Saya instruksikan Satuan Koordinasi Keluran (Satkorkel) Banser di setiap desa untuk melaksanakan kerja bakti di desa masing-masing. Belum terfokus memang di satu titik, akan tetapi tersebar di empat desa," ujar Yusak Steven saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Jumat (19/04/2024).

 

Yusak menambahkan, jumlah keseluruhan personel Banser yang ikut bergerak sekitar 30 orang di empat desa tersebut. Mereka bahu membahu bersama warga sekitar membersihkan sisa-sisa sampah dan lumpur yang masih tertinggal.

 

"Kalau dua hari saja belum cukup, karena meluas terus dan titik-titik yang harus diatasi itu banyak. Warga sendiri juga tidak mampu untuk menyelesaikan dalam waktu satu hari," paparnya.

 

Dirinya menjelaskan bahwa kerusakan akibat banjir bandang sebenarnya tidak terlalu parah. Hanya saja lumpur yang dibawa akibat banjir cukup banyak, apalagi akibat longsor yang ada di Desa Karangturi sampai masuk ke rumah warga.

 

"Kalau kerusakan yang terdampak dari banjir itu ada dua rumah yang hanyut habis dibawa air," terang Yusak.

 

Ia menjelaskan bahwa ketebalan lumpur mencapai sekitar 20 sentimeter. Kerja bakti tersebut terpusat di empat titik terdampak paling parah. Namun, di Desa Besuki disebabkan karena adanya tanah longsor, bahkan pula ada rumah warga jebol akibat longsor tersebut.

 

"Alhamdulillah, yang terkena longsor dan sampai rumahnya jebol itu saat ini rumahnya tidak dihuni. Yang lainnya juga ada di rumah warga di Desa Besuki dan Karangturi," tandasnya.


Matraman Terbaru