Ini pengalaman Samaji dan Hanif saat mengantar almaghfurlah KH A Hasyim Muzadi ceramah ke Bangkalan.
Entah mengapa, saat tiba di kawasan Kecamatan Socah ternyata mobil Toyota Accord ngadat alias mogok.
Dengan sedikit menggerutu, Kiai Hasyim membiarkan kedua penderek sekaligus sopir andalannya tersebut untuk mengecek kondisi mesin.
Satu demi satu, mesin mobil dicek demi memastikan mana yang bermasalah. Dan setelah diteliti, masih belum juga ditemukan mana onderdil yang tidak berfungsi.
“Iki sakjane endi sing macet?” kata Samaji dengan peluh yang menetes deras.
Hanif yang juga menemani, ikut geleng-geleng kepala.
Sejurus kemudian, ada pengendara motor yang menghampiri.
“Kenak apa mobilnya, pak?” kata lelaki itu dengan logak Maduranya yang khas.
“Tidak tahu pak. Padahal semua sudah dicek dan normal, tapi kok mesinnya belum juga bisa nyala,” ujar Samaji.
Dengan penuh semangat, pria tadi turun dari motor dan mendekati sedan tua tersebut.
“Saya tahu rahasia mobil, pak,” katanya dengan cukup yakin.
Tentu saja pengakuan tersebut sedikit melegakan karena bertemu dengan orang yang ahli mesin mobil. Bayangan kendaraan akan segera normal sudah ada di benak kedua penderek ini. Kiai Hasyim juga terlihat tersenyum.
“Begini, pak,” katanya.
“Rahasia mobil itu, dilihat dari plat nomornya. Kalau L berarti kendaraan dari Surabaya, sedangkan kalau N adalah dari Malang. Dan kalau M, itu Madura yang meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep,” jelasnya sembari memperhatikan plat nomor mobil yang mogok.
Mendengar jawaban tersebut, Hanif dan Samadi jadi geram. Tapi mau marah sungkan ke Kiai Hasyim.
“Ealah pak, itu sih bukan rahasia.......” ujar Samaji sambil terus melanjutkan mengecek mobil.
Hati-hati kalau mobil sedang mogok dan bertemu orang Madura.......
