• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Teladan dari Pendekar Pagar Nusa Bawa Pemuda Ini Masuk Islam

Teladan dari Pendekar Pagar Nusa Bawa Pemuda Ini Masuk Islam
Abud Musyaffa’, Ketua PAC PSNU Pagar Nusa Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk saat menuntun seorang pemuda masuk Islam, Sabtu (13/02/2021). (Foto: NOJ/ Nizar).
Abud Musyaffa’, Ketua PAC PSNU Pagar Nusa Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk saat menuntun seorang pemuda masuk Islam, Sabtu (13/02/2021). (Foto: NOJ/ Nizar).

Nganjuk, NU Online Jatim

Menjadi mualaf atau masuk Islam memang pilihan bagi seseorang. Namun, proses menjadi mualaf merupakan perjalanan yang tidak pasti sama bagi setiap orang yang pernah melaluinya.

 

Seperti yang dialami Doni Kusworo (17), warga Kabupaten Nganjuk. Ia masuk Islam setelah mengenal ajarannya dari teman-temannya yang ada di Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa.  

 

Setelah meyakini dirinya nyaman dengan Islam, Doni akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat dituntun Ketua Pimpinan Anak Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PAC PSNU) Pagar Nusa Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Abud Musyaffa’ di  Masjid Al Huda Desa Blongko, Kecamatan Ngetos, Sabtu (13/02/2021).

 

Pria yang akrab disapa Gus Abud ini menyampiakan, Islam adalah agama yang hingga kini terjaga orisinalitas dan keistimewaannya. Sebab, banyak penghafal Al-Quran yang membuat kitab suci dan ajaran Islam tetap terjaga kesuciannya.

 

“Selamat dan semoga menjadi muslim yang baik sesuai dengan ajaran Islam Ahlussunah wal jamaah yang rahmatan lil alamin,” kata Gus Abud usai menuntun Doni membaca dua kalimat syahadat.

 

Setelah itu, Gus Abud juga memberikan peci yang dipakainya kepada Doni. “Ini adalah bagian dakwah PSNU Pagar Nusa yang ber-akidah ala Ahlusunnah wal Jamaah yang hidup di tengah-tengah masyarakat kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Pancasila,” ungkapnya.

 

Sementar aitu, Doni merasa bahagia bisa masuk Islam. “Saya memeluk Islam melalui PSNU Pagar Nusa dan langsung dituntun Ketua PAC PSNU Pagar Nusa Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk adalah suatu kebahagiaan dan dengan proses perjalanan yang panjang,” katanya.

 

Ie menceritakan bahwa sering melihat teman-temannya berlatih pencak silat. Namun, tidak hanya sekedar diajari ilmu bela diri, melainkan juga diberi pembinaan tentang mengamalkan ajaran Islam.

 

“Dan saya merasakan kenyamanan dan kedamaian. Kerukunan antar santri PSNU Pagar Nusa yang menyejukkan dalam bermasyarakat membuat tekat saya tak ragu untuk mengucap syahadat sebagai pintu gerbang masuk ke agama Islam dan mempelajari serta mengamalkan ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah,” ungkapnya.

 

 

Doni juga mengatakan, PSNU Pagar Nusa adalah cermin Islam yang cinta damai, kasih terhadap makhluk lainnya serta bisa melebur dengan budaya-budaya lokal. “Saat saya mengucap syahadat juga langsung dihadiri dan disaksikan kedua orang tua, bahkan mereka sangat memberi dukungan yang luar biasa dan mendoakan agar saya dapat bermaanfaan bagi nusa dan bangsa,” katanya.

 

Penulis: Nizar Afandi

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru