• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Rehat

Bahaya Microsleep dan Cara Mengatasi selama Perjalanan Lebaran

Bahaya Microsleep dan Cara Mengatasi selama Perjalanan Lebaran
Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton dalam waktu lama. (Foto: NOJ/DTk)
Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton dalam waktu lama. (Foto: NOJ/DTk)

Surabaya, NU Online Jatim
Hari raya Idul Fitri biasanya diisi dengan melakukan perjalanan mengunjungi kerabat dan sahabat. Lokasinya bisa demikian jauh, sehingga menguras konsentrasi dan tenaga. Saat berkendara, tentu mengalami kekurangan waktu tidur dan tentu saja lelah dan mengantuk saat berada di balik kemudi. Hal ini terjadi karena otak yang merasa kelelahan namun tetap bertahan agar tetap terjaga.


Akibatnya, dapat mengalami microsleep atau tertidur secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat. Microsleep merupakan tidur ringan yang hanya terjadi selama lima sampai sepuluh detik. Sering mengalami ngantuk saat berkendara? Awas, jangan-jangan itu microsleep. dan berikut tips yang diambil dari situs daihatsu.co.id.


Bahaya Microsleep 
Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton seperti berkendara atau menatap layar dalam waktu yang lama. Seseorang yang mengalami microsleep tidak menyadari jika dirinya tertidur atau akan memasuki kondisi tidur, kondisi ini juga dapat terjadi dengan mata terbuka dengan pandangan kosong.


Sebagai contoh, ketika ada pengendara yang memacu kendaraannya dengan kecepatan 100 km/jam. Tiba-tiba mengalami microsleep sekitar 4 detik. Akibatnya, kendaraan yang dikendarai pun tiba-tiba melaju tanpa kendali sejauh 200 meter dan tentu saja, keadaan itu dapat memicu terjadinya kecelakaan yang fatal.


Sejumlah Faktor 
Tidak semua rasa kantuk menyebabkan seseorang mengalami microsleep. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kamu mengalami microsleep. Berikut ini pembahasannya:


1. Gangguan Tidur
 Penurunan kinerja otak pada siang hari dapat disebabkan gangguan kuantitas dan kualitas waktu tidur seperti insomnia dan sleep apnea.


2. Mempunyai Utang Tidur
 Biasanya waktu tidur di malam hari yang kurang dari 6 jam menyebabkan memiliki utang tidur dan hal ini dapat terakumulasi sebelum benar-benar tidur dengan waktu yang cukup. Banyaknya utang tidur akan meningkatkan risiko mengalami microsleep sewaktu-waktu.


3. Kerja Shift Malam
 
Tak hanya mengurangi waktu tidur, pola kerja shift juga memicu pergeseran waktu tidur. Microsleep sangat mungkin terjadi saat masa transisi waktu tidur. Hati-hati nih buat mereka yang pola kerjanya seperti ini.


Yang Harus Dilakukan 
Beberapa hal untuk mengatasi microsleep terutama saat sedang berkendara:


1. Microsleeps dapat dihindari dengan memenuhi kebutuhan waktu tidur 7-9 jam, berhati-hatilah jika hanya tidur kurang dari 6 jam saat malam hari. Lebih baik jangan berkendara dalam kondisi seperti ini.


2. Saat merasa lelah atau mengantuk segera berhenti dan gunakan waktu untuk tidur sejenak, jika sedang berkendara jarak jauh beristirahatlah setiap 1-2 jam sekali.


3. Konsumsi kopi sebelum mengemudi, namun beri jarak waktu. Pada umumnya kopi memberikan efek 30 menit setelah dikonsumsi. Atau juga bisa konsumsi minuman berenergi untuk tetap terjaga saat berkendara.


4. Lakukan aktivitas yang membuat tetap terjaga seperti mengobrol saat berkendara atau mendengarkan musik dengan tempo cepat.


Buat yang sering lembur kerja sampai malam, harus hati-hati. Jangan paksakan membawa kendaraan jika kondisi mengantuk. Lebih baik naik kendaraan umum atau jika memang sudah terpaksa harus berkendara bisa coba tips di atas.


Rehat Terbaru