• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Rehat

KH Musleh Adnan Bagikan 3 Rahasia Mencetak Generasi Unggul

KH Musleh Adnan Bagikan 3 Rahasia Mencetak Generasi Unggul
KH Musleh Adnan, Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ta'limiyah, Pamekasan. (Foto: NOJ/Istimewa)
KH Musleh Adnan, Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ta'limiyah, Pamekasan. (Foto: NOJ/Istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Untuk dapat melahirkan generasi unggul, ada beberapa piranti yang hendaknya diperhatikan, utamanya oleh orang tua. Hal ini disampaikan penceramah dari Pamekasan, KH Musleh Adnan pada acara haflatul imtihan di Kolpo, Batang Batang, Sumenep, Sabtu (06/05/2023).


“Saya ingin menyampaikan konsep dari tokoh sepuh Nahdlatul Ulama yang merupakan santri dari Syaikhona Kholil Bangkalan. Juga perintis Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo yakni almarhum KH Zaini Mun’im,” katanya.


Bahwa di antara cara membentuk karakter santri harus memperhatikan 3 hal berikut. Yakni alihtimam bil furudlilainiah, alihtimam bitarkil kabair, serta husnul khuluqi maallahi wa maal khalqi.


“Yang pertama adalah memperhatikan fardlu ain, sedangkan kedua adalah menjaga dari dosa besar, serta ketiga memperbaiki akhlak kepada Allah SWT dan bergaul dengan manusia,” ungkap Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ta'limiyah, Pegantengan, Pamekasan tersebut.


Dirinya kemudian menjelaskan bahwa mempunyai anak yang memiliki akhlak mulia tentu saja akan mendamaikan meski orang tuanya hidup sederhana. Hal kebalikannya berlaku yakni kalau anak ternyata mempunyai perangai menyimpang, pasti akan membuat orang tua tertekan walaupun dari keluarga kaya raya.


Oleh sebab itu, prioritas pertama yang harus ditanamkan adalah memastikan anak bisa melaksanakan aneka kewajiban fardlu yang memang menjadi kewajibannya.

 

“Sebelum menjelaskan aneka hal, maka hendaknya anak diajari tentang fardlu ain dari mulai shalat, puasa dan kewajiban utama lainnya,” jelas dia.


Lebih lanjut dikemukakan bahwa amal ibadah yang kelak akan diminta pertanggungan jawabnya adalah terkait fardlu ain ini. Oleh karena itu Kiai Musleh menyarankan orang tua untuk membekali anaknya dengan hal-hal yang menyangkut ketentuan termasuk shalat di madrasah diniyah.


Untuk yang kedua, yakni terkait dosa besar, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pamekasan ini mengingatkan pesan dari Sayyidina Ali.


“Ketika sedang berbuat dosa, jangan sampai berpikir apakah itu melakukan dosa kecil atau besar. Akan tetapi yang harus dipikirkan adalah kita berbuat dosa kepada siapa?” jelasnya.


Dengan demikian, semua memahami bahwa saat melakukan dosa kecil apalagi besar, hakikatnya adalah membuat kesalahan kepada Allh SWT. Apalagi semua dosa tersebut juga akan berpengaruh negatif kepada pelakunya.


Sedangkan yang terakhir yakni husnul khuluqi maallahi. Yakni berupaya menghadap Allah SWT utamanya saat shalat dengan akhlak dan tampilan terpuji.


“Karena itu saat shalat hendaknya juga dilakukan dengan penuh penghayatan terhadap bacaan dan berpenampilan terbaik,” terangnya.


Alumnus Pesantren Nurul Jadid Paiton ini mengingatkan bahwa semua hendaknya berupaya berpenampilan terbaik karena merasa diawasi oleh Allah SWT. Dan yang juga harus diperhatikan adalah tata krama kepada manusia dengan tahu diri dan menempatkan diri. 


Rehat Terbaru