• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Rehat

Kisah Lelaki Pemabuk Mendapat Berkah karena Baca Shalawat

Kisah Lelaki Pemabuk Mendapat Berkah karena Baca Shalawat
Ilustrasi membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. (Foto: NOJ/ Freepik)
Ilustrasi membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. (Foto: NOJ/ Freepik)

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat atau pertolongan di hari kiamat kelak bagi orang yang membiasakan membacanya. Hal ini sebagaimana kisah seorang lelaki pemabuk berikut ini yang beruntung karena berkah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

 

Syekh Syu’aib bin Abdullah dalam karyanya Al-Raudh Al-Faiq Fi Al-Mawaizh Wa Al-Raqaiq mengisahkan, bahwa sebagian ulama sufi mempunyai tetangga yang suka mabuk-mabukan. Saking seringnya mabuk-mabukan ia tidak bisa membedakan antara siang dan malam.

 

Ulama sufi tersebut sudah memberi nasihat dan menyuruhnya untuk segera bertaubat, namun ia tidak memperdulikan nasihat tersebut. Akhirnya si pemabuk yang kecanduan minuman keras itu meninggal dunia.

 

Pada suatu hari ulama sufi yang memberi nasihat bermimpi, ia melihat si pemabuk berada di surga dengan memakai pakaian yang indah sekali. Kemudian ulama sufi itu bertanya, “Sebab apa kamu bisa masuk surga dan mendapatkan derajat yang tinggi dan mulia ini?”

 

Si pemabuk menjawab: “Aku pernah menghadiri majelis dzikir, dan aku mendengarkan penceramah yang menyatakan:

 

من صلى على النبي صلى الله عليه وسلم ورفع صوته وجبت له الجنة

 

Arinya: “Barangsiapa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan meninggikan suaranya, maka wajib baginya masuk surga”. (Syu’aib bin Abdullah, al-Raudh al-Faiq Fi al-Mawaizh wa al-Raqaiq, [Bairut, Darul Makrifah:2004] Juz 1, hal. 10)

 

Si pemabuk itu mengatakan, bahwa penceramah mengajak jamaahnya untuk melantunkan shalawat dengan suara yang keras, para jamaahnya mengikuti arahan si penceramah. Sedangkan aku berada di tengah-tengah jamaah yang melantunkan shalawat dengan suara yang keras. Sehingga para jamaah itu diampuni dosa-dosanya, dan aku termasuk dari sebagian jamaah itu. Oleh sebab itu, Allah mengampuni dosa-dosaku, sehingga aku ditempatkan di tempat ini.

 

Selanjutnya, Syekh Syu’aib bin Abdullah mengutip pernyataan pujangga Arab yang berkaitan dengan kisah di atas. Adapun kutipannya sebagai berikut:

 

يا فوز من صلى عليه فإنه # يحوي الأماني بالنعيم السرمدي

 

Sungguh beruntung orang yang bershalawat pada Nabi, karena sesungguhnya dalam hal itu mengandung hasrat untuk mendapatkan kenikmatan yang abadi.

 

إن شئت من بعد الضلالة تهتدي # صلي على الهادي النبي محمد

 

Apabila engkau ingin mendapatkan petunjuk setelah engkau sekian lama tersesat, maka bershalawat lah kepada nabi pemberi petunjuk, yaitu Nabi Muhammad.

 

يا قومنا صلوا عليه لتظفروا # بالبشر والعيش الهني الأرغد

 

Wahai kaumku bershalawatlah kalian kepada Nabi, niscaya kalian akan mendapatkan kegembiraan dan hidup yang nyaman serta sejahtera.

 

ويخصكم رب الأنام بفضله # والفوز بالجنـــات يـــــوم الموعـــــد

 

Dan Allah akan memberikan kepada kalian secara khusus berupa anugerah-Nya, serta keberuntungan berupa surga di hari akhirat. 

 

*) Hosiyanto Ilyas, alumnus STIT-MU Bangkalan dan Pondok Pesantren Attaraqqi Karongan.


Rehat Terbaru