• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 17 April 2024

Rehat

Mbah Wahab Bawa Burung Dara dari Makkah

Mbah Wahab Bawa Burung Dara dari Makkah
Foto: SindoNews
Foto: SindoNews

Jombang, NU Online Jatim
Kisah KH A Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab Tambakberas Jombang selalu saja ada yang menarik. Seperti keberadaan burung dara di rumahnya, kini terungkap dari cerita KH Hasib Wahab yang tak lain salah satu putra Mbah Wahab.
 

Cikal bakal keberadaan burung dara di Ndalem Kasepuhan Mbah Wahab Hasbullah dan sekitar masjid induk Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ternyata dari Makkah.
 

“Burung dara itu awalnya ya dari Makkah, waktu Kiai Wahab belajar di sana sekitar tahun 1918. Ada dua versi cerita, ada yang bilang saat itu pada Komite Hijaz, dan cerita lain tentang jasa beliau. Diberi salah satu Syekh atau sahabat di Makkah dibawa menggunakan kapal laut,” katanya seperti dilansir FaktualNews.co, Selasa (05/04/2022).
 

Kiai Hasib menjelaskan, versi lain asal muasal burung dara itu merupakan sebuah hadiah yang diterima Mbah Wahab berkat jasanya berhasil menghadang komplotan penyamun di padang pasir, perjalanan Madinah-Makkah.
 

“Yang jelas itu sebagai hadiah, karena Mbah Wahab berjasa sekali. Dulu orang ibadah Haji masih pakai unta, perjalanan malam dari Madinah ke Makkah banyak begal dan perampok kalau jaman sekarang. Mbah Wahab mengawal dan dihadapi karena beliau juga pesilat akhirnya para perampok ditumbangkan dan kalah,” jelas Kiai Hasib.
 

Para perampok yang kalan duel dengan Mbah Wahab melarikan diri. Bahkan di antara para perampok itu sempat melontarkan kata kepada Mbah Wahab “Jawa Ifrit”.
 

“Itu karena saking kuatnya Mbah Wahab bisa menghadapi mereka, yang menurut mereka kuat setara dengan Jin (Ifrit) karena (Mbah Wabah) tak bisa dilawan,” lanjutnya.
 

Kiai Hasib juga menerangkan bahwa dimasa hidupnya, Mbah Wahab memelihara burung dara sebab dapat digunakan perantara tolak bala selain sebagai hewan peliharaan.
 

“Tapi itu pada saat itu ya, untuk percaya atau tidak silahkan. Yang jelas saat itu masih ada Mbah Wahab begitu. Jadi kalau di Jawa itu untuk menghalau santet atau sejenisnya,” terangnya.
 

Hingga saat ini, sekitar puluhan hingga ratusan burung dara masih terlihat beraktifitas di sekitar masjid induk Ponpes Bahrul Ulum dan Ndalem Mbah Wahab. Di mana rumah burung dara (bokupon) berada tepat di atas rumahnya.
 

Burung dara itu sesekali turun memakan biji jagung diberikan oleh para santri. Termasuk makanan lain yang disukai oleh burung dara.


Editor:

Rehat Terbaru