• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Rehat

Momen Harlah Ke-69, Berikut Sejarah Berdirinya IPPNU

Momen Harlah Ke-69, Berikut Sejarah Berdirinya IPPNU
Logo IPPNU. (Foto: NU Online)
Logo IPPNU. (Foto: NU Online)

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama untuk kelompok pelajar putri. Organisasi ini didirikan pada tanggal 02 Maret 1955 di Malang, Jawa Timur. Mula-mula, IPPNU didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut.


Sesuai dengan data dari NU Online Superapps, IPPNU bermula dari perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa remaja putri yang tengah menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta, tentang keputusan Muktamar ke-20 NU di Surakarta.


Maka perlu adanya organisasi pelajar di kalangan nahdliyat. Dalam forum tertinggi NU itu, Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, dan Banom NU lainnya sepakat untuk membentuk tim resolusi IPNU putri pada Kongres I IPNU di Malang Jawa Timur.


Semula IPNU Putri direncanakan secara administratif hanya menjadi departemen di dalam tubuh organisasi IPNU. Melihat hasil tersebut maka pada hari kedua kongres, peserta putri yang hanya diwakili lima daerah (Yogyakarta, Surakarta, Malang, Lumajang dan Kediri) terus melakukan konsultasi dengan dua jajaran di pengurus Banom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Ma’arif (saat itu dipimpin KH Syukri Ghazali) dan Ketua PP Muslimat NU, Hj Mahmudah Mawardi.


Dari pembicaraan selama beberapa hari itu telah membuat keputusan untuk membentuk organisasi IPNU Putri secara organisatoris dan administratif terpisah dengan IPNU. Tanggal 02 Maret 1955M / 08 Rajab 1374 H dideklarasikan sebagai hari kelahiran IPNU Putri.


Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan cabang, ditetapkanlah Umroh Mahfudhoh sebagai ketua dan Syamsiyah Muthalib sebagai sekretaris. PP IPNU Putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.


Pada perkembangan berikutnya, pada tahun 1988, organisasi ini berubah menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama. Hal ini membuat sasaran organisasi IPPNU tidak lagi hanya terbatas pada pelajar putri melainkan semua putri NU.


Namun, perubahan akronim ini selanjutnya telah disalah-artikan menjadi gerakan bebas yang merembet pada politik praktis sehingga tidak selaras dengan cita-cita awal yang harus diperjuangkan.


Akhirnya pada tahun 2003, IPPNU kembali ke khittah untuk menegakkan perjuangannya pada cita-cita awal, yaitu pelajar putri dengan mengubah kembali kepanjangannya menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.


Pelajar putri yang dikandung pada tahun 2003 diartikan sebagai sebuah komunitas generasi muda yang mengawal visi intelektual kepelajaran yang memiliki fase usia antara 12-30 tahun. Tetapi pada tahun 2010, dalam forum Rakernas IPPNU merekomendasikan peremajaan usia untuk anggota IPPNU adalah 27 tahun dan garapan organisasi difokuskan pada pelajar dan santri.


Penulis: Nur Nadzia Rahmawati


Rehat Terbaru