• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Tapal Kuda

3 Hak Anak yang Wajib Dipenuhi Orang Tua menurut Ning Umi Laila

3 Hak Anak yang Wajib Dipenuhi Orang Tua menurut Ning Umi Laila
Daiyah muda Ning Ummi Lailatul Rahmah atau Ning Umi Laila. (Foto: Tangkap layar)
Daiyah muda Ning Ummi Lailatul Rahmah atau Ning Umi Laila. (Foto: Tangkap layar)

Pasuruan, NU Online Jatim
Daiyah muda Ning Ummi Lailatul Rahmah atau Ning Umi Laila menjelaskan 3 hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang tua. Pertama, anak berhak mendapatkan nama yang bagus dari orang tua.


“Sebab, nama tersebut kelak dapat menjadi doa baginya,” ujar Ning Umi Laila dalam kanal youtube Galaxy Multimedia yang ditonton Sabtu (07/01/2023).


Ia mencontohkan nama seperti Abdullah yang mengambil dari penggalan kata dalam Al-Qur’an sekaligus merupakan nama ayah Rasulullah SAW. Menurut Ning Laila, nama yang bagus tidak harus berbahasa Arab, bisa juga mengadopsi dari bahasa daerah asalkan memiliki arti yang baik. 


“Kalau ingin memberikan nama dalam bahasa Arab, maka konsultasikan dulu pada orang yang lebih paham dan mengerti,” tegas perempuan kelahiran 8 Agustus 2000 itu.


Kedua, memberikan pendidikan mengenai ilmu agama. Hal tersebut tidak bisa didapatkan apabila orang tua tidak terlebih dahulu memberikan contoh budi pekerti yang baik. Karena anak ialah peniru yang handal dan role model pertama serta utama bagi mereka tentu orang tua.


“Kelakuan anak meniru kelakuan orang tua, sehingga apabila menginginkan memiliki anak yang baik akhlaknya, orang tua terlebih dahulu harus baik. Hidup itu saling mempengaruhi,” imbuh perempuan asal Surabaya itu.


Ning Laila juga menyinggung bahwa orang yang baik pasti meninggal dalam keadaan yang baik. Hal ini disandarkan pada sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa seseorang meninggal sebagaimana kebiasaannya.


Lantas, dirinya mengaku pernah menyaksikan secara langsung bagaimana seorang perempuan wafat dalam keadaan yang kurang baik atau su’ul khatimah. Diceritakan, di akhir hidupnya perempuan itu sangat susah untuk mengucapkan kalimat thayyibah meskipun sudah ditalqin berulang kali. Bahkan, justru kata terakhir yang terlontar dari mulutnya ialah sumpah serapah.


“Padahal orang ini punya paras yang sangat cantik, tapi akhir hidupnya seperti itu. Berarti semasa hidup sering mengumpat dengan kata-kata yang kurang bagus. Jadi, ayo bangun kebiasaan yang baik, karena kalau manusianya baik, maka dunia pun akan menjadi baik,” katanya.


Hak anak yang ketiga, lanjut mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu, yaitu menikahkannya apabila sudah dewasa. “Penjelasan tersebut semua terangkum dalam kitab Ta’limul Muta’allim karya Imam az-Zarnuji,” pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru