Pasuruan, NU Online Jatim
Mempelajari Al-Quran hukumnya wajib sehingga wajib pula mempelajari bahasa Arab yang merupakan bahasa identitasnya. Pernyataan ini disampaikan Ning Widad Bariroh, Ahad (13/11/2022) di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan.
Menurut Ning Widad sebagaimana dijelaskan dalam kaidah ushul fiqh, sesuatu yang menjadikan sebuah kewajiban sempurna karenanya, maka hukum mempelajarinya adalah wajib. Sesuatu dalam konteks ini ialah bahasa Arab dan kewajibannya yakni mempelajari Al-Quran.
“Bahasa Arab adalah bahasa yang identitasnya muncul secara eksplisit dalam Al-Quran. Jadi mempelajari bahasa Arab berhukum wajib karena mempelajari Al-Quran itu wajib. Ini kaidah ushul fiqh,” katannya.
Dalam seminar literasi bahasa bertajuk “Belajar Bahasa Arab dengan Metode-metode yang Menyenangkan dalam Menghadapi era 5.0” itu, Ning Widad memiliki prasangka bahwa tingkah laku seseorang dapat dilihat dari caranya berbahasa.
"Saya punya hipotetis bahwa orang akan bertata krama sebagaimana tata bahasanya," terangnya.
Wakil Kepala Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan tersebut menyebut bahwa bahasa keseharian Rasulullah adalah bahasa Arab. Karena Rasulullah pasti memahami makna arab baik secara implisit maupun eksplisit, maka secara tidak langsung hal tersebut akan terintegrasi dalam tubuh dan akhirnya terinterpretasikan dari tingkah lakunya.
“Contoh lainnya orang yang berbicara menggunakan krama inggil pasti kata yang keluar bukan kata-kata kasar seperti umpatan dan lainnya,” imbuhnya.
