• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 15 Oktober 2024

Tapal Kuda

Di Pesantren Sukorejo, PBNU Luncurkan Halaqah Fiqih Peradaban Jilid II

Di Pesantren Sukorejo, PBNU Luncurkan Halaqah Fiqih Peradaban Jilid II
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat peluncuran Halaqah Fiqih Peradaban jilid II di Aula Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Asembagus, Situbondo. (Foto: Instagram @tvnu.id)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat peluncuran Halaqah Fiqih Peradaban jilid II di Aula Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Asembagus, Situbondo. (Foto: Instagram @tvnu.id)

Situbondo, NU Online Jatim

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi kembali memulai Halaqah Fiqih Peradaban jilid II pada Rabu (04/10/2023). Peluncuran itu dipusatkan di Aula Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo.

 

Hadir dalam pembukaan Halaqah Fiqih Peradaban jilid II di antaranya, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan lainnya.

 

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan, agenda Fiqih Peradaban ini berangkat dari kegelisahan atas munculnya beberapa isu dan konflik nasional bahkan internasional yang tengah melanda umat manusia saat ini sehingga Islam harus hadir untuk menyelesaikan berbagai persoalan dunia.

 

"Umat Islam harus dewasa dalam menghadapi masalah besar yang sangat mendasar akarnya dan berpotensi mengancam keselamatan seluruh dunia dan berpotensi menciptakan kerusakan besar-besaran sehingga bisa meruntuhkan segala peradaban dunia. Konflik yang terjadi di tempat terpencil pun dampaknya dapat menyebar ke seluruh dunia," ujarnya dilansir dari NU Online.

 

Gus Yahya pun menekankan jika yang dibahas dalam halaqah fiqih peradaban ini bukan hanya sekadar membahas fiqih tentang hukum hukum yang sudah ada, tetapi juga membahas sesuatu yang terjadi atau yang akan terjadi.

 

"Oleh karenanya yang kita butuhkan bukan sekadar fiqih yang hanya menetapkan hukum-hukum terhadap sejumlah waqai' yang ada saja, bukan sekadar satu istinbat yang bersifat reaksioner terhadap yang telah atau sedang terjadi, tetapi kita butuh fiqih peradaban yang dapat mencari jalan keluar dari segala kekacauan yang terjadi," jelasnya.

 

Di akhir sambutannya, Gus Yahya mengajak kepada para ulama, khususnya ulama NU untuk tidak menutup mata atas segala konflik yang ada dan tengah melanda dunia.

 

"Maka kita adakan serial halaqah ini untuk memastikan agar ulama-ulama kita ini tahu, kemudian ikut memikirkan serta mencari solusi atas banyaknya problem problem yang terjadi saat ini sehingga Islam harus hadir dalam menyelesaikan persoalan di dunia ini," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru