• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Opini

Fiqih Peradaban dan Kiprah NU sebagai Pelita Dunia

Fiqih Peradaban dan Kiprah NU sebagai Pelita Dunia
Kick off Halaqah Fiqih Peradaban II di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo. (Foto: NOJ/Ist)
Kick off Halaqah Fiqih Peradaban II di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo. (Foto: NOJ/Ist)

Oleh: HM Misbahus Salam

 

Hari ini, Rabu (04/10/2023), kick off Halaqah Fiqih Peradaban II berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo. Kegiatan akan dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Tsaquf, termasuk jajaran PBNU lain. Sejumlah pengasuh pondok pesantren juga dipastikan mengikuti kegiatan yang dipusatkan di auditorium Pesantren Sukorejo tersebut. Belum lagi beberapa tokoh mengikuti kegiatan secara online baik dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, serta Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di beberapa negara.


Sehari sebelum acara digelar, silaturahim diselenggarakan di kediaman KH Afifuddin Muhajir. Tampak bergabung antara lain KH Ulil Abshar Abdalla, KH Hodri Arif, Gus Fauzinuddin Faiz, Gus Hatim Ghazali dan penulis sendiri. Kiai Afifuddin membicarakan banyak problematika kehidupan di dunia yang perlu dijawab oleh NU. Dan diharapkan dengan fiqih peradaban ini akan menjawab dan mencari solusi aneka persoalan kehidupan tersebut.


Fiqih peradaban identik dengan fiqhu al-hadharah. Hadharah adalah kebalikan dari al-badawah. Maka, ada insan hadhari dan insan badawi, yang mana insan badawi adalah manusia primitif, sedangkan insan hadhari merupakan insan yang maju.


Perlu disadari bahwa sesungguhnya yang diberi beban utama dan amanat oleh Allah SWT untuk membangun peradaban di atas bumi ini adalah manusia. Manusia diangkat sebagai khalifah fi al-ardhi sekaligus amirun fi al-ardhi. هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا Artinya manusia ditunjuk sebagai ummaran fi al-Ardhi. Allah SWT menjadikan manusia sebagai amir, yakni makhluk pembangunan di atas bumi. Pembangunan di sini bukan hanya imarah maddiyah tapi juga imarah ma'nawiyah. Tidak semata pembangunan gedung, akan tetapi juga memastikan akhlak dan adab manusia.


Narasumber pada acara kick off fiqih peradaban adalah Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Wakil Rais Aam PBNU yakni KH Afifuddin Muhajir dengan moderator KH Ulil Abshar Abdalla. Gus Yahya akan menyampaikan gagasan besar agar manhaj pemikiran NU dapat diterima dan menjadi imam di dunia. Hal tersebut untuk mewujudkan perdamaian dan tatanan dunia yang aman, makmur dan sejahtera. Sedangkan KH Afifuddin Muhajir akan menyampaikan makalah dengan judul:   الحضارة الاسلاميه بين الربانية و الإنسانية atau al-hadharatu al-islamiyyah baina al-rabbaniyah wa al-insaniyah.


Penulis menjadi ingat saat  pertemuan dengan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy. Bahwa semangat dalam fiqih peradaban ini untuk meneruskan perjuangan muassis NU. Hal tersebut sesuai dengan isyarah yang disampaikan KHR As'ad Syamsul Arifin saat berdirinya NU yaitu pesan Rasulullah SAW agar ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama'ah dibawa dan dikembangkan di Indonesia. Dari dawuh ini berarti Indonesia akan menjadi imam atau kiblat umat Islam di dunia. Ada juga kalimat: Pagghi' NU bhekal dheddi demar kambengngah dhunnya, yaitu kelak NU akan menjadi pelita dunia.


Kick off Fiqih Peradaban II adalah di antara ikhtiar NU  dalam memberi kontribusi membangun peradaban dan perdamaian dunia.

 

HM Misbahus Salam adalah Pengurus LAZISNU PBNU dan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M).


Editor:

Opini Terbaru