Tapal Kuda

Dilantik, Upaya PMII Nurul Jadid Tinjau Kembali Gerakan Kaderisasi

Senin, 1 Januari 2024 | 11:00 WIB

Dilantik, Upaya PMII Nurul Jadid Tinjau Kembali Gerakan Kaderisasi

Prosesi pelantikan Pengurus Rayon dan Komisariat PMII Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo. (Foto: NOJ/Abdur Rahmad)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pelantikan Raya Pengurus Rayon dan Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo bertajuk ‘Reorientasi Gerakan Kader PMII: Antara Idealisme dan Pragmatisme’ ini dipusatkan di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Sabtu (30/12/2023). 


Ketua Panitia Pelantikan, Saipur Rahman ingin meninjau kembali gerakan kaderisasi PMII Unuja. Sebagai senior PMII, seharusnya bukan hanya mengunggulkan banyak atau tidaknya kader, tetapi sudah menjadi suatu kewajiban mendidik para kader yang lebih baik lagi.


"Komitmen dalam berorganisasi perlu diperbarui," ujarnya. 


Sementara Ketua Komisariat PMII Unuja, Ahmad Rifa'i menerangkan, PMII merupakan organisasi untuk pengembangan intelektual dan minat bakat mahasiswa. "Bedanya kita cuman satu, yaitu organisasi keagamaan dan keislaman," terangnya.


Selanjutnya, menjadi pengurus PMII harus komitmen. Bahkan hal itu akan di pertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Ia menilai, kebanyakan kader saat ini hanya menjadikan PMII sebagai simbol. Padahal, sebagai kader PMII memiliki tugas beberapa hal. 


“Mulai dari pendampingan, pengkaderan, dan pengkajian. Zaman boleh berubah, semangat jangan sampai berubah," jelasnya. 


Senada dengan itu, Ketua PC PMII Probolinggo, Abu Rizal Hakim menuturkan, tolak ukur keberhasilan suatu kepengurusan tidak hanya dilihat dari ketuanya saja. Tapi, indikatornya terlihat pada proses di dalam PMII.


"Kita barusan sudah berikrar, bahwasanya kita siap berproses di PMII," ungkapnya. 


Pimpinan organisasi, sebenarnya mempunyai tugas mengawal dan menjaga kader. Oleh karena itu, seperti ketua komisariat tidak mungkin turun sendiri. Bagi kepengurusan baru, dianjurkan dapat menjalankan program kerja yang belum berjalan dari kepengurusan sebelumnya.


“Maka dari itu, dalam mengemban suatu amanah ini, para sahabat harus saling merangkul. Memegang amanah itu tidaklah mudah, harus terus bersama-sama," pungkasnya.


Penulis: Abdur Rahmad