• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Pesantren Aswaja, Upaya PMII Nurul Jadid Bentengi Pemahaman Keagamaan Kader

Pesantren Aswaja, Upaya PMII Nurul Jadid Bentengi Pemahaman Keagamaan Kader
Pembukaan pesantren Aswaja yang digelar PK PMII Unuja Probolinggo. (Foto: Rahmad)
Pembukaan pesantren Aswaja yang digelar PK PMII Unuja Probolinggo. (Foto: Rahmad)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nurul Jadid (Unuja) menggelar Pesantren Aswaja bertajuk ‘Meneguhkan Aswaja sebagai Tonggak Pergerakan’ pada Selasa (11/06/2022). Kegiatan dilaksanakan di Aula Fakultas Teknik Unuja.


Acara ini diadakan sebagai wujud eksistensi PMII Komisariat Unuja dalam meningkatkan pengetahuan kader. Terutama dibidang keagamaan dan paham Ahlussunnah wal Jamaah. Kegiatan ini diikuti oleh sekira 30 orang.


"Saya berharap para peserta benar-benar mengikuti dengan serius. Sahabat-sahabat bisa mengendalikan diri untuk menambah wawasan secara totalitas terkait dengan apa yang selama ini belum dipahami," ungkap Ahmad Hariri, ketua panitia kegiatan.


Sementara itu, Abdur Rahmad, Sekretaris PK PMII Unuja mengatakan, kegiatan Pesantren Aswaja ini merupakan lanjutan dari materi yang pernah disampaikan di Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). Selain itu, sebagai bagian dari realisasi program kerja Biro Keislaman Komisariat.


"Sahabat-sahabat harus mampu memahami aswaja secara kaffah. Tidak hanya sekadar aspek sejarah, landasan teologis, nilai dan ajaran keseharian. Tidak hanya persoalan toleransi, keseimbangan, moderat, namun juga harus mampu merespons modernitas, demokrasi, HAM, dan sebagainya sebagai bentuk dari menjaga laju tradisional local wisdom kemasyarakatan," tegasnya.


Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) PMII Probolinggo, Moh Zia Ulhaq menegaskan bahwa kegiatan ini tidak selesai pada pembukaan dan pembahasan sejarah aswaja. Tetapi juga membahas pola pikir dalam menghadapi sesuatu yang lebih substansial.


Ia juga mengingatkan kepada seluruh kader supaya tidak pernah meremehkan proses kaderisasi. "Hal sekecil apapun dalam proses kaderisasi, jangan disepelekan. Sebagai kader harus mempunyai bekal dan skill untuk selalu siap didistribusikan," pungkasnya.


Penulis: Rahmad


Editor:

Tapal Kuda Terbaru