• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Diskusi IPNU-IPPNU Jember Bahas Persiapan Kuliah Tatap Muka

Diskusi IPNU-IPPNU Jember Bahas Persiapan Kuliah Tatap Muka
Salah satu bahan materi webinar online oleh PC IPNU-IPPNU Jember. (Foto: NOJ/Diana Putri Maulida)
Salah satu bahan materi webinar online oleh PC IPNU-IPPNU Jember. (Foto: NOJ/Diana Putri Maulida)

Pasuruan, NU Online Jatim

Data per 21 Oktober 2021, Kabupaten Jember masih berada di PPKM Level 3. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember, dokter Rita Wahyuningsih dalam kegiatan webinar bertajuk “Efektifkah? Kampus di Jember Melaksanakan Kuliah Luring”, Sabtu (23/10).

 

Disebutkan dokter Rita bahwa vaksinasi di Kabupaten Jember berada di level terbatas dan belum mencapai tahap aman. Hal tersebut karena standar vaksinasi lansia seharusnya adalah 40 persen, sedangkan data terakhir baru mencapai 18,16 persen.

 

“Jadi yang harus kita kebut adalah vaksinasi kategori lansia mencapai 40 persen untuk mencapai level aman. Kita perlu melindungi lansia-lansia kita karena mereka adalah populasi yang rentan terhadap penularan Covid dan punya penyakit komorbid-komorbid sebelumnya,” jelas dia.
            

Dikemukakannya target vaksinasi Kabupaten Jember adalah lebih dari satu setengah juta jiwa dan untuk mencapai PPKM Level 1, sebanyak 70 persen dari keseluruhan penduduk telah mendapatkan vaksin. 

 

“Kalau untuk mencapai herd immunity targetnya adalah 75 persen dari keseluruhannya,” timpal dokter Rita.

 

Mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM), menurutnya merupakan kolaborasi bersama antara menteri pendidikan, menteri agama, menteri kesehatan, serta pihak kampus. Ia merangkum setidaknya terdapat empat persiapan yang harus dilakukan, di antaranya: Perguruan tinggi menyesuaikan tingkat level PPKM daerahnya, adanya penerapan prokes dan pembentukan satgas Covid, kegiatan kurikuler yang diperbolehkan hanya 3P (Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian), serta adanya persetujuan orang tua/wali.

 

“Semua civitas akademika kampus harus dalam keadaan sehat artinya suhu tubuhnya tidak tinggi, sudah mendapat vaksin dan izin orang tua, serta telah dikarantina bagi yang berasal dari luar daerah,” ungkap Kepala Puskesmas Ledokombo itu.

 

Tak hanya dokter Rita, bertindak pula sebagai narasumber Wakil Rektor 1 UIN KH Ahmad Shiddiq (KHAS) Jember, H Miftah Arifin. Di awal pemaparannya, ia serta merta mengatakan ketidakefektifan pembelajaran daring. Menurutnya, pembelajaran daring dapat menyebabkan learning loss atau pembelajaran yang tidak tuntas.

 

"Pembelajaran daring memang bisa dilakukan kapan dan dimana saja, tetapi penelitian menyebutkan bahwa 40 persen adalah tidak selesai atau tidak tuntas. Hasil pembelajarannya tidak terukur,” katanya.
 

Miftah mengaku pihak kampus telah menyiapkan SOP pembelajaran tatap muka dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19. 

 

“Barcode Pedulilindungi kita sudah punya jadi mahasiswa yang mau ke kampus harus scan barcode, kita menyiapkan hand sanitizer juga di tiap kelas,” pungkasnya.
            
 

Webinar online yang diadakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jember itu disiarkan pula pada YouTube Pelajar Mengaji.


Penulis: Diana Putri Maulida


Editor:

Tapal Kuda Terbaru