• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Tapal Kuda

Jembatan Lumajang – Malang Putus Diterjang Banjir Semeru, 3 Warga Meninggal

Jembatan Lumajang – Malang Putus Diterjang Banjir Semeru, 3 Warga Meninggal
Setidaknya sejumlah jembatan di Lumajang putus akibat lahar dingin Semeru dan menewaskan 3 warga. (Foto: NOJ/kompas.id)
Setidaknya sejumlah jembatan di Lumajang putus akibat lahar dingin Semeru dan menewaskan 3 warga. (Foto: NOJ/kompas.id)

Lumajang, NU Online Jatim

Akibat curah hujan tinggi yang terjadi Jumat (07/07/2023) di kawasan Lumajang mengakibatkan jembatan penghubung Kabupaten Lumajang ke Kabupaten Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, putus. Jembatan putus setelah diterjang banjir lahar dingin Semeru.


Kabar itu seperti terlihat di video amatir warga berdurasi 29 detik yang banyak beredar di media sosial. Terlihat di video itu aliran deras yang diduga lahar dingin Semeru menerjang sungai.


"Informasi. Besuk pedot jembatane. Besuk pedot. Protol saiki wisan. (Informasi besuk putus jembatannya. Besuk putus. Runtuh sekarang sudah)," ujar perekam video itu.


Seakan ingin memastikan bahwa lokasi kejadian benar di kawasan setempat, perekam juga mengabadikan sebuah gapura dengan tugu bertuliskan "Batas Wilayah Kabupaten Dati II Lumajang".


Memang kalau ditelusuri, tulisan itu adalah tugu perbatasan Lumajang dengan Malang yang ada di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Tepatnya  di Jalan Raya Dampit-Lumajang, Besukcukit, Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.


Dari beberapa penelusuran, peristiwa putusnya jembatan itu terjadi pada Jumat siang pukul 14.00 WIB. Jembatan itu putus diterjang aliran lahar dingin dari Gunung Semeru.

 

Di sisi lain Kabid Kedaruratan, rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Lumajang, Adma Teguh menjelaskan, dari laporan yang masuk sepanjang hari Jumat kemarin (7/7/2023) ada 11 laporan tamah longsor dan aliran banjir lahar dingin. Rinciannya enam peristiwa longsor, di mana terparah terjadi di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang yang memakan tiga korban jiwa satu keluarga.


"Yang kejadian longsor lain di Jalan Raya Piket Nol Sumberwuluh, Piket Nol Desa Supiturang, Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Jalur TNBTS Senduro-Ranupani Kecamatan Senduro, Lumajang Blok Watu Tulis, dan terakhir di Dusun Kampung Renteng, Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo, Lumajang," ujar Adma Teguh.


Warga Diminta Waspada

Hujan deras memang sempat terjadi di kawasan Lumajang. Dari pantauan BPBD Kabupaten Lumajang, longsor terparah terjadi jalur Piket Nol tepatnya di KM 58 Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Jalur itu ditutup sementara usai terjadinya longsor hingga menimbun rumah dan menewaskan tiga orang sekeluarga.

 

Personil Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Nur Cahyo kepada laman Pemkab Lumajang menerangkan, tanah longsor tersebut menyebabkan arus lalu lintas Lumajang – Malang lewat selatan harus ditutup sementara hingga proses evakuasi selesai. Untuk jalur Curah Kobokan juga belum bisa dilalui lantaran banjir lahar dingin belum surut.


“Longsor terjadi di sekitaran Jembatan Perak, tepatnya KM 58. Roda dua dan empat belum bisa melewati,” terang dia.


Menurut Nur Cahyo, saat ini, TRC BPBD Kabupaten Lumajang dibantu Dishub, Satpol PP, TNI-Polri dan sejumlah relawan sedang melakukan penanganan.


“Sampai saat ini masih berlangsung longsoran, kondisi tanah masih labil, ini kami masih menunggu kondisi yang memungkinkan,” jelasnya.


Sementara itu, Kapolsek Pasirian, Agus Sugiharto mengatakan, pada aliran lahar Gunung Semeru tepatnya di Sungai Regoyo debit air masih tinggi hingga menutup jembatan limpas. Masyarakat belum bisa menggunakan akses jembatan tersebut.


“Jembatan Sungai Regoyo Gondoruso terpantau debit air mengalami peningkatan yang sangat besar sehingga meluap di atas jembatan,” imbuhnya.


Oleh karena itu, pihaknya juga melarang masyarakat untuk melintas lantaran potensi material turut bercampur dalam lahar dingin.


“Kami melarang untuk R2 dan R4 tidak melintas, situasi masih hujan intensitas sedang,” pungkasnya. 


Tapal Kuda Terbaru