• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Karya Siswa MA Unggulan Nuris Jember Sabet Juara Esai Nasional

Karya Siswa MA Unggulan Nuris Jember Sabet Juara Esai Nasional
Dading dan Zhafif dari MA Unggulan Nuris, Jember saat menerima hadiah. (Foto: NOJ/ Aryudi AR)
Dading dan Zhafif dari MA Unggulan Nuris, Jember saat menerima hadiah. (Foto: NOJ/ Aryudi AR)

Jember, NU Onlne Jatim

Persoalan sampah memantik timbulnya gagasan dua pelajar Madarasah Aliyah (MA) Unggulan Nuris Jember, Dading Pasha Almirdas dan Ahamd Zhafif Ubaidillah Haidar. Ide tersebut dituangkan dalam bentuk esai yang diberi judul Barpala Grup: Gerakan Persuasif guna meng-influence generasi Z mengurangi sampah untuk menyambut satu abad Indonesia merdeka. 


Dading dan Zhafif menawarkan adanya komunitas penggerak pembersih sampah, dengan melibatkan generasi Z. Yakni komunitas Barpala Grup. Barpala Jember akan masuk ke sekolah dan pesantren untuk mengajukan kolaborasi terkait  kegiatan pembersihan sampah.


“Itu semua dimaksudkan untuk merawat kebersihan dan menjadi kesehatan demi mewujudkan Indonesia emas 2045,” ucap Dading di kompleks MA Unggulan Nuris Jember, Jumat (29/12/2023).


Selain membentuk komunitas Barpala Grup, Dading dan Zhafif juga membuat tempat sampah yang diberi nama smart trash (tempat sampah pintar). Tempat sampah ini akan memilah jenis sampah organik, anorganik dan logam secara otomatis berbasis Arduino Uno.


Kata Dading, terdapat tiga parameter sebagai lapis masukan yang digunakan untuk dapat melakukan klasifikasi berdasarkan sifat dari sampah organik dan anorganik. Yaitu kandungan air di dalamnya, tingkat transparansi, dan kandungan logam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor ultrasonik dapat mendeteksi jarak objek 10 cm di depan tempat sampah.


“Fungsi alat ini selain membantu memilah sampah, juga membantu menyadarkan masyarakat supaya sadar tentang arti bersih dan sehat. Alat ini memiliki sensor yang akan mendeteksi seseorang yang hendak membuang sampah,” tandasnya.


Buah dari karyanya ini mampu merengkuh juara 3 lomba esai tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Jember beberapa waktu berselang. Intinya kedua pelajar cerdas itu mengedukasi masyarakat agar berkesadaran dalam membuang sampah, atau minimal tidak menimbulkan sampah.


Karena seperti diketahui sampah nyaris selalu menimbulkan masalah. Di tempat umum yang menjadi jujugan orang banyak,  misalnya lokasi wisata dan lapangan, sampah begitu mudahnya berserakan. Meskipun ada petugas sampah, tapi terkadang sisa-sisa sampah masih mengganggu pemandangan.


Di sisi lain, sampah rumah tangga juga kalah ruwetnya. Meskipun pemerintah daerah sudah menyediakan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dengan armadanya, namun bukan berarti persoalan sampah kelar. Sebab, volume sampah terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk. Sementara luas area TPA tak bertambah.


Itu bagi masyarakat yang sampahnya terjangkau armada angkutan sampah. Namun bagi masyarakat yang tak terjangkau armada, sampah dibuang sembarangan. Dan ini juga masalah.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru