• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Tapal Kuda

PARIKU, Produk Beras Baru Milik LPNU Kota Pasuruan

PARIKU, Produk Beras Baru Milik LPNU Kota Pasuruan
Beras PARIKU produk PC LPNU Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/ Diana Putri Maulida).
Beras PARIKU produk PC LPNU Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/ Diana Putri Maulida).

PasuruanNU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Pasuruan resmi meluncurkan produk beras merek ‘PARIKU’, Senin (13/06/2022) lalu. Beras yang merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan penggilingan padi Rejoso, Kabupaten Pasuruan tersebut masuk di kelas medium.


Achmad Fauzan selaku Ketua PC LPNU Kota Pasuruan menjelaskan, kegiatan peluncuran sekaligus sosialisasi dilakukan kepada seluruh pemilik gerai Kulakan Kota Pasuruan dan beberapa grup WhatsApp. Setelahnya, dilanjutkan dengan pendistribusian produk kepada semua gerai serta agen-agen di luar Kota Pasuruan.


“Pemilik perusahaan penggilingan padi adalah Nahdliyin yang punya kepedulian terhadap perjuangan NU. Tim Kulakan juga mempromosikan ke sejumlah grup WhatsApp para pengurus NU. Selain itu juga memanfaatkan sosial media resmi milik Kulakan Pasuruan, seperti Instagram, Facebook, dan sebagainya,” terang Fauzan kepada NU Online Jatim, Jumat (17/06/2022).


Diketahui, harga PARIKU cukup beragam, mulai dari kisaran Rp30 ribu hingga Rp240 ribu. Klasifikasi harga didasarkan pada berat kemasannya. Kemasan seberat 3 kilogram dihargai Rp30 ribu, 5 kilogram dihargai Rp49 ribu, dan kemasan paling berat yakni 25 kilogram dihargai Rp240 ribu.  


Fauzan menyebut, beras PARIKU memiliki kualitas yang lebih baik dari pada sejumlah beras yang telah dijual di gerai sebelumnya. Ia juga menilai, antusias masyarakat terhadap produk baru tersebut sangat bagus. Terbukti dari sejumlah testimoni yang dilontarkan oleh warga serta stok yang berangsur menipis habis.


“Ada yang mengatakan berasnya enak, punel (lembut). Kita telah mengantisipasi kebutuhan pasar, apabila animo permintaan masyarakat berkurang. Kita akan memproduksi sesuai dengan kebutuhan dan terus berkomunikasi dengan pemilik gerai karena mereka langsung terlibat dan tahu yang masyarakat butuhkan,” tambahnya.


Nama PARIKU, sambung Fauzan, didasarkan dari hasil polling puluhan orang yang telah ditunjuk secara acak. Bahkan beberapa peserta adalah warga di luar Kota Pasuruan. Hasilnya, di antara tiga belas nama merek yang diusulkan, PARIKU mendapat perolehan suara terbanyak.


“Namanya hasil polling kurang lebih ada 30 orang. Awalnya kita ingin memakai merek Walisongo, namun menurut Ketua PCNU Kota Pasuruan, Gus Amak, nama tersebut terlalu “berat”,” tandasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru