• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Tapal Kuda

Kala Ibu-ibu di Pasuruan Dilatih Perawatan Jenazah

Kala Ibu-ibu di Pasuruan Dilatih Perawatan Jenazah
Puluhan Ibu-ibu PKK Desa Bulusari, Gempol, Pasuruan mengikuti Pelatihan Perawatan Jenazah. (Foto: NOJ/ Sutrisno Akbar)
Puluhan Ibu-ibu PKK Desa Bulusari, Gempol, Pasuruan mengikuti Pelatihan Perawatan Jenazah. (Foto: NOJ/ Sutrisno Akbar)

Pasuruan, NU Online Jatim
Puluhan Ibu-ibu yang tergabung dalam Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bulusari, Gempol, Kabupaten Pasuruan mengikuti Pelatihan Perawatan Jenazah. Kegiatan tersebut dipusatkan di Pendopo Balai Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Senin (13/06/2022).


Modin Desa Bulusari, Ustadz Mustain Billah yang menjadi pemateri pada kegiatan tersebut menyampaikan, bahwa merawat jenazah ada beberapa tahapan. “Di antaranya adalah memandikan, mengkafani, menshalati, hingga mengantarkan ke tempat pemakaman atau menguburkan,” ujarnya.


Ia juga menyampaikan, bahwa saat proses memandikan jenazah hendaknya dilakukan oleh keluarga terdekat. Hal tersebut untuk meminimalisir adanya aib dalam tubuh jenazah yang diketahui oleh pihak non keluarga.


“Karena jika ada aib atau penyakit, maka yang tahu biar hanya keluarga saja. Bahkan, orang yang sudah meninggal auratnya tidak boleh terlihat oleh orang yang bukan mahramnya. Dan sebelum dimandikan wajib diambilkan wudhu terlebih dahulu," ungkapnya.


Disebutkan, saat sakaratul maut pihak keluarga memiliki kewajiban mendampingi jenazah atau minimal membacakan surat Yasin. “Karena saat momen itu setan rentan menggoda,” ungkap pria yang juga Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Bulusari tersebut.


Selain itu, ia menambahkan bahwa seluruh perhiasan atau gigi palsu yang ada di tubuh jenazah wajib dilepaskan, terkecuali hal-hal yang dapat merusak kehormatan mayit. “Seperti pen yang sudah terpasang di tulang dan lain sebagainya,” katanya.


Sementara itu, Ketua TP PKK Bulusari Siti Maria Ulfah dalam sambutannya mengatakan, bahwa tujuan diadakannya Pelatihan Perawatan Jenazah sesuai tuntunan Rasulullah SAW ini karena pelaksanaan perawatan jenazah merupakan kebutuhan pokok setiap orang, khususnya umat Muslim.


“Harapan kami semoga materi yang diberikan nanti tidak hanya cukup sampai pada ibu kader PKK saja, namun bisa disebarkan kepada masyarakat secara luas,” tuturnya.


Maria Ulfa menyampaikan, pada umumnya merawat jenazah dilakukan oleh orang-orang yang sudah terbiasa melakukan, baik itu Modin desa atau pun tokoh masyarakat di sekitar.


Ia menambahkan, ada beberapa faktor sehingga orang-orang belum dan tidak terlibat dalam perawatan jenazah tersebut. Di antaranya, karena tidak tahu caranya dan faktor lainnya karena takut dengan orang yang sudah meninggal.


“Oleh karena itu, kita perlu adanya regenerasi dan belajar merawat jenazah bersama sebagai seorang Muslim yang hidup berdampingan dengan warga lainnya,” tandasnya.  imbuh mbak Ulfa sapaan akrabnya.


Sementara respons positif disampaikan Lilik Menikah yang menjadi salah satu peserta pelatihan tersebut. Ia mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan pelatihan perawatan jenazah karena bisa menambah wawasan dan pengetahuan.


“Bagus, bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang jenazah. Karena selama ini saya belum tahu dan belum pernah ikut serta dalam merawat jenazah karena tidak tahu caranya,” ungkapnya.


Tapal Kuda Terbaru