• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

PMII Jember Rilis Film Dokumenter Bertajuk Redup Bumi Pandalungan

PMII Jember Rilis Film Dokumenter Bertajuk Redup Bumi Pandalungan
Flyer nonton bareng film dokumenter Redup Bumi Pandalungan oleh PC PMII Jember. (Foto: NOJ/ Habib Aziz Ar Rozi)
Flyer nonton bareng film dokumenter Redup Bumi Pandalungan oleh PC PMII Jember. (Foto: NOJ/ Habib Aziz Ar Rozi)

Jember, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember resmi merilis film dokumenter bertajuk 'Redup Bumi Pandalungan'. Rilis film dipusatkan di Kedai Cafe Moza, Kaliurang, Jumat (08/03/2024) lalu. Film ini dimaksudkan sebagai bentuk nyata konflik tata ruang di daerah tersebut masih belum tuntas.

 

"Film ini memberikan lanskap bukti bahwa Jember sedang terancam darurat agraria," kata Ketua Bidang Eksternal PC PMII Jember, Ahmad Fathu Fikron Mustofa kepada NU Online Jatim, Ahad (10/03/2024).

 

Fikron menjelaskan, film ini merupakan sebuah inovasi dari PC PMII Jember agar terus menjadi kiblat gerakan advokasi kader seantero Indonesia, terlebih di Jawa Timur. Menurutnya, advokasi tidak melulu hanya turun ke jalan, sekiranya terdapat varian baru sebagaimana perkembangan zaman.

 

“Nah, maka dari itu kita ingin memberikan varian-varian aksi baru dalam advokasi,” jelas Fikron.

 

Ia menegaskan perjalanan advokasi di Jember pasti selalu bersinggungan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Bagi Fikron, semangat advokasi dalam RTRW tidak hanya hal administrasi, melainkan di luar teks tersebut.

 

“RTRW itu semangatnya bukan hanya tentang administratif,” ujarnya.

 

Hal senada juga disampaikan Ketua PC PMII Jember Bayu Wicaksono. Ia menyebutkan, fakta penataan ruang yang selaras dengan fungsinya memang sampai hari ini tidak kunjung terwujud di Jember.

 

“Tumpang tindihnya fungsi ruang, banyak memakan wilayah lindung dan kawasan konservasi hutan. Dampak dari hal tersebut, salah satunya aktivitas pertambangan," katanya.

 

Ia mengaku, baik pertambangan yang mempunyai legalitas izin maupun tidak, memang konsen dalam isu pertambangan bukanlah suatu hal yang gampang. "Apalagi, jika pemerintah kabupatennya sendiri tidak lagi memperhatikan kelestarian alam," ucapnya.

 

Sementara itu, Herdian Aries sutradara film tersebut mengatakan film ini disajikan semi berbasis kliping berita dan wawancara langsung dengan durasi kurang lebih 15-20 menit. Dirinya mengklaim film tersebut merupakan kali pertama bagi PMII di Indonesia yang mengangkat isu lingkungan.

 

Ikhtiar dalam memproduksi film tidak berhenti sampai di situ. Aries berharap film ini dapat terus disorot publik dan menjadi atensi para akademisi maupun masyarakat Jember.

 

“Selanjutnya, kami ingin berkolaborasi dengan Watchdoc Documentary. Tetapi masih dalam tahap komunikasi,” tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru