Situbondo, NU Online Jatim
Puluhan santri dari berbagai pesantren di Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember mengikuti pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia bertajuk 'Indonesia Bangkit Santri Mendunia' di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jum'at-Senin (11-14/08/2023).
Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk kreatif, Kemenparekraf, Iman Santosa menyampaikan, santri harus terus menghidupkan dan melanjutkan semangat perjuangan dengan menunjukkan bahwa para santri Indonesia mampu memenangkan persaingan global.
“Saat ini kita sudah memasuki era yang berbeda, kita sudah berada dalam era kreatif dan digital, dimana setiap orang dengan sangat mudah mencari informasi. Untuk itu santri harus menghasilkan karya-karya terbaik yang bisa memberikan manfaat dan selalu menyebarkan nilai kebaikan,” katanya.
Menurutnya, dalam program Santri Digitalpreneur Indonesia ini harapannya agar santri dapat mengikuti pelatihan untuk meningkatkan skill, baik secara teknis maupun non teknis, dan menciptakan santri yang berkarakter serta berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya.
“Ini merupakan pemberdayaan santri unggulan yang mampu bersaing di industri kreatif dan digital, menjadikan santri modern dengan tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah, serta menjadi santri sebagai produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten dan produk bermutu,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan, pelaksanaan Santri Digitalpreneur Indonesia tahun ini merupakan pelaksanaan tahun ketiga, yang sebelumnya tahun 2021 dilaksanakan secara secara online dengan peserta lebih dari 500 santri.
“Karena saat itu kondisinya kita sedang menghadapi pandemi Covid-19,” terangnya.
Tahun 2022, Santri Digitalpreneur Indonesia kembali dilaksanakan secara offline dengan hadir di 5 kota, yaitu Tasikmalaya, Tanah Datar, Banjarbaru, Bondowoso, Sidoarjo dan acara puncak dalam rangka Hari Santri Nasional yang diadakan di Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara, Serang.
Pihaknya berharap, melalui kegiatan SDPI ini akan lahir santri yang profesional, kompetitif dan kompeten, santri-santri yang aktif berkolaborasi membuat konten-konten kreatif digital yang dapat menjadi literasi.
“Tetaplah menjadi santri dan pribadi yang baik, keberadaannya selalu dinantikan, kepergiannya akan dirindui, kebaikannya diteladani, dan karyanya akan selalu menjadi inspirasi,” pungkasnya.