• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Rais PBNU Harap Nahdliyin Syukuri Kemerdekaan RI dengan Puasa

Rais PBNU Harap Nahdliyin Syukuri Kemerdekaan RI dengan Puasa
Rais PBNU, KH Ahmad Sadid Jauhari. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Rais PBNU, KH Ahmad Sadid Jauhari. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Sadid Jauhari berpesan kepada Nahdliyin agar di momentum hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang jatuh pada Rabu 17 Agustus 2022 mendatang hendaknya disyukuri dengan melaksanakan puasa.


“Hal tersebut seperti yang dilakukan Rasulullah SAW ketika puasa di hari Senin sebagai ungkapan atas rasa syukurnya,” ujarnya saat mengisi kajian Ahad Pahing di Masjid Agung KH Anas Mahfudz, Lumajang, Ahad (14/08/2022).


Pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah, Jember tersebut menuturkan, kemerdekaan yang direbut dengan susah payah oleh pahlawan-pahlawan bangsa ini hendaknya benar-benar disyukuri dengan cara yang benar.


"Kalau kita mensyukuri Agustus, kemerdekaan Indonesia, ya sebaiknya berpuasa. Bukan dengan maksiat, buka aurat, ikut acara Agustusan malah tidak shalat. Diberi kenikmatan malah kita kufuri, padahal dalam ayat kalau kita syukuri akan ditambah. Jika kita kufur adzab Allah sangatlah pedih," jelas Kiai Sadid sembari mengutip ayat Al-Qur’an dalam Surat Ibrahim ayat 7.


Kiai Sadid menceritakan bagaimana cara Rasulullah SAW mensyukuri sebuah peristiwa besar yang dialaminya, yaitu dengan cara berpuasa di hari Senin. Peristiwa tersebut di antaranya kelahiran Rasulullah sendiri, dan penerimaan wahyu pertama kali yang juga hari Senin.


"Masuk ke Madinah pertama kali juga hari Senin 13 Rabiul Awal. Beliau berangkat dari Makkah pada akhir Bulan Safar, perjalanan yang begitu panjang karena bersembunyi di Gunung Tsur 3 hari, lanjut lewat jalan alternatif agar tidak dikejar kafir Makkah," imbuhnya.


Maka, kata Kiai Sadid, umat Islam sebagai umat mayoritas dan berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan RI, hendaknya tidak melupakan cara-cara merayakan seperti yang dicontohkan Rasulullah.


Hal tersebut karena perjuangan pahlawan di zaman dahulu bukan hanya semata perjuangan tegaknya negara Indonesia, namun juga demi tegaknya Islam di bumi Nusantara.


"Maka jangan heran bila banyak para pahlawan ketika dipindah ke Kompleks Makam Pahlawan, jasadnya utuh sesuai janji Allah bagi orang-orang yang mati syahid," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru