• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Tapal Kuda

Sejarah Pendirian Universitas Islam Jember segera Dibukukan

Sejarah Pendirian Universitas Islam Jember segera Dibukukan
Tim penulisan buku sejarah Universitas Islam Jember atau UIJ. (Foto: NOJ/Aryudi AR)
Tim penulisan buku sejarah Universitas Islam Jember atau UIJ. (Foto: NOJ/Aryudi AR)

Jember, NU Online Jatim 
Pendirian Universitas Islam Jember (UIJ) memiliki catatan sejarah yang berliku. Perkembangannyapun tidak landai. Namun akhirnya berkat kegigihan para kiai dan pengelola kampus setempat. Perguruan tinggi yang terletak di Jalan Kiai Mojo Nomor 101 itu berdiri kokoh hingga kini di tengah persaingan yang begitu tajam.

 

Namun semangat para kiai untuk mendirikan UIJ, dan perjuangannya menjaga kesinambungan kampus tersebut, tidak serta merta muncul dalam kertas sejarah. Padahal itu perlu diketahui masyarakat, khususnya Nahdliyin agar menjadi pelajaran dalam berjuang  untuk kebesaran UIJ. Itulah yang melatarbelakangi pengelola UIJ untuk menulis buku tentang sejarah pendirian kampus tersebut.

 

“Ini bukan sekadar buku sejarah pendirian UIJ seperti buku-buku sejarah pendirian sebuah perguruan tinggi pada umumnya. Buku ini akan ditulis dalam bentuk feature dengan bahasa yang sederhana tapi tetap menjaga keindahan redaksional,” kata Wakil Rektor III UIJ sekaligus ketua tim penulis buku, Shodiq Syarif di sela-sela rapat tim penulis di ruang rektorat UIJ, Kamis (30/09/2021).

 

Menurut Shodiq, membicarakan pendirian UIJ tentu tak lepas dari memperbincangkan NU. Sebab, NU-lah yang menginisiasi pendirian kampus ini. Hebatnya, NU saat itu tidak punya modal apa-apa ketika mendirikan UIJ kecuali hanya semangat dan keyakinan akan datangnya pertolongan Allah.

 

“Modalnya adalah semangat, keyakinan  dan kebersamaan antar pengurus NU di semua tingkatan. Semangat dan kebersamaan itulah, salah satunya, yang harus menjadi spirit dalam penulisan buku itu,” tambahnya.

 

Jurnalis senior tersebut menegaskan, saat ini kerap kali muncul perilaku masyarakat yang mengancam kebersamaan. Intoleransi, saling menyalahkan amalan orang lain, dan sebagainya sering kali terjadi di masyarakat, dan  terkadang menjadi sumbu pendek bagi tersulutnya api pertikaian yang tak berujung.

 

“UIJ harus menjadi lokomotif toleransi, yang menghargai nilai-nilai keragaman,” pungkasnya.

 

Penulis: Aryudi A Razaq


Editor:

Tapal Kuda Terbaru