• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Wujudkan Desa Tangguh, LPBINU Pasuruan Tingkatkan Kapasitas Fasilitator Desa

Wujudkan Desa Tangguh, LPBINU Pasuruan Tingkatkan Kapasitas Fasilitator Desa
Pendampingan fasilitator desa rawan bencana bersama LPBINU Pasuruan. (Foto: NOJ/Faisol)
Pendampingan fasilitator desa rawan bencana bersama LPBINU Pasuruan. (Foto: NOJ/Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim 
Pengurus Cabang (PC) Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Pasuruan menggelar pembekalan fasilitator desa dalam program Akselerasi Desa Tangguh Bencana (Destana). Kegiatan ini digelar di Gedung Rektorat Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan, Ahad (17/12/2023). 

 

Ketua PC LPBINU Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengatakan, kegiatan ini fasilitator diharapkan menjadi penggerak dan melibatkan masyarakat.

 

"Saat ini kami melakukan pendampingan pada anggota Fasilitator Desa (FD) dan Fasilitator Penggerak Ketangguhan Desa (FPKD) agar pemahaman mengenai kebencanaan semakin matang. Karena hasilnya sebagai modal memberi pemahaman pada warga daerah rawan bencana di Pasuruan," katanya.

 

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mengungkapkan, program ini menyasar 25 desa di 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Sampang sebagai organisasi yang mendapatkan mandat untuk mengelola program akselerasi Destana ini.

 

"LPBINU memiliki struktur dan kelembagaan yang mirip dengan pemerintahan, mulai dari tingkat pusat sampai desa dengan beragam sektor intervensi seperti pemberdayaan masyarakat, ekonomi, sosial, kebencanaan dan iklim, lingkungan," ungkapnya.

 

Sementara, Koordinator Program Destana Akselerasi Kabupaten Pasuruan Aris Felani mengatakan rangkaian proses pendampingan dan fasilitasi Destana menjadi penting karena dengan adanya fasilitator yang mumpuni bisa menggerakkan masyarakat desa dalam penanggulangan bencana.

 

"Jika fasilitas dan fasilitator mumpuni desa tangguh akan menjadi percontohan desa desa yang lainnya," ujarnya
 
Menurutnya, dengan adanya pendampingan dan peningkatan kapasitas FD dan FPKD tentang Destana ini akan menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana.

 

"Kunci mewujudkan desa tangguh adalah pendampingan dan peningkatan kapasitas SDM," terangnya.

 

Wakil Ketua LPBINU Kabupaten Pasuruan menambahkan 8 tempat rawan bencana di antaranya Dusun Bandaran, Winongan Lor, Winongan Kidul, Rejoso Lor, Rejoso Kidul, Dusun Pandanrejo, Kawisrejo dan Jarangan. 

 

“8 titik ini biasanya merupakan tempat bencana banjir setiap tahun di Pasuruan," tutupnya.

 

Kegiatan ini bekerja sama dengan LPBINU Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan.


Tapal Kuda Terbaru