• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Tokoh

Mengganti Rupa, Sebuah Kisah Karamah KH Badri Mashduqi

Mengganti Rupa, Sebuah Kisah Karamah KH Badri Mashduqi
KH Badri Mashduqi masyhur dengan julukan singa podium. (Foto: NOJ/Istimewa)
KH Badri Mashduqi masyhur dengan julukan singa podium. (Foto: NOJ/Istimewa)

Oleh: Saifullah

 

Sejak usianya yang relatif muda, KH Badri Mashduqi masyhur dengan julukan singa podium. Semangat juang dan keberaniannya untuk menyampaikan dakwah cukup tinggi. Bagi warga Nahdlatul Ulama wilayah Madura dan Tapal Kuda seperti Probolinggo, Jember, Bondowoso, dan Situbondo namanya sudah tidak asing lagi.


Karena itu, ketika NU menjadi partai politik (1971) dan berfusi dalam Partai Persatuan Pembangunan atau PPP (1977-1982) KH Badri Mashduqi tampil sebagai juru kampanye yang sangat brilian. Karena keberaniannya menyampaikan risalah agama dan kritiknya kepada pemerintahan Orde Baru, wajar sekali kalau sering diburu pihak keamanan, baik polisi maupun tentara.


Berdasarkan penuturan yang didapat penulis dari Ustadz Imam Arifin bahwa sekitar tahun 1977, di lapangan Bondowoso, KH Badri Mashduqi mengisi pengajian PPP. Pada saat itu hadir Rhoma Irama, penyanyi dangdut yang tenar dengan julukan raja dangdut.


Sepulang dari kampanye tersebut, KH Badri Mashduqi, terlebih dulu mampir ke pondok KHR As'ad Syamsul Arifin, Sukorejo, Situbondo. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke Jember. Saat berada di kawasan Tanggul, Jember itulah KH Badri Mashduqi dikejar-kejar oleh 2 oknum polisi. Pada akhirnya Kiai Badri berhenti dan turun dari mobil.

 

"Di mana Badri?," tanya oknum polisi.


"Entahlah di mana yang namanya Badri," jawabnya dengan nada bertanya, padahal yang sebenarnya orang yang menjawab inilah adalah Kiai Badri sendiri.


Menurut orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut, KH Badri Mashduqi "mengganti rupa" yakni bukan wujud seperti aslinya. Wajahnya tampak berjambang dan konon, wajah Kiai Badri persis seperti wajah Rhoma Irama. Tapi setelah 2 polisi ini berhadapan, ternyata yang tampak bukanlah wajah Kiai Badri. Kemungkinan oknum polisi tersebut menganggap di depan mata dia adalah Rhoma Irama. Lantaran bukan Rhoma Irama yang dijadikan target, maka kemudian oknum polisi itu langsung pergi. Dengan demikian, KH Badri Mashduqi luput dari tangkapan oknum polisi tersebut.


Kisah tentang karamah tersebut dapatlah dipahami, kalau Allah SWT sudah berkehendak memberikan keistimewaan pada hamba-Nya maka tidak seorang hamba pun yang dapat mampu mengubah kehendak-Nya. Wallahu a'lam.

 

Saifullah adakah Ketua Syaikh Badri Institute (SBI)


Editor:

Tokoh Terbaru